Putin Tunda Bertemu Jokowi di Indonesia
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
31 October 2018 18:46
Jakarta, CNBC Indonesia - Duta Besar Indonesia untuk Rusia Mohamad Wahid Supriyadi melaporkan perkembangan rencana pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Tadinya, Putin dan Jokowi akan bertemu di Indonesia. Namun, Putin memutuskan menunda pertemuan tersebut.
"Karena timing yang tidak menentu," ujar Supriyadi dalam keterangan pers di kantor Kementerian Luar Negeri RI, Rabu (31/10/2018).
Kendati begitu, dia meyakini pertemuan Putin dan Jokowi akan tetap terlaksana di sela-sela pertemuan puncak ASEAN di Singapura, 15 November hingga 16 November 2018.
Pertemuan itu, menurut Supriyadi, penting karena relasi kedua negara sangat positif. Rusia menganggap Indonesia sebagai sahabat, begitupun sebaliknya.
"Kita memiliki sejarah yang panjang sejak zaman Presiden Sukarno. Kenangan itu masih membekas di pikiran orang Rusia," kata Supriyadi.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir mengonfirmasi memang ada rencana pertemuan antara Putin dan Jokowi di Indonesia.
"Memang ada rencana, namun jadwalnya belum pernah terkonfirmasi," ujar Tata, sapaan akrab Arrmanatha, kepada CNBC Indonesia.
Bahas ekonomi
Pertemuan antara Putin dan Jokowi juga akan membahas perekonomian kedua negara. Utamanya dari sisi perdagangan, khususnya ekspor impor kacang, kedelai, gandum, dan daging.
Begitupun investasi. Minat pemerintah Rusia mayoritas di sektor pertambangan dan energi. Kemungkinan dalam waktu dekat, akan ada perusahaan Rusia yang masuk di Indonesia, salah satunya Rusal.
Rusal adalah perusahaan alumunium terbesar kedua di dunia berdasarkan output produksi primer. Rusal sudah tertarik berinvestasi sejak 2014, namun sampai sekarang masih mengurus masalah lisensi.
(miq/miq) Next Article Temui Putin, Jokowi Minta Rusia Dukung CPO dan Buah Tropis RI
Tadinya, Putin dan Jokowi akan bertemu di Indonesia. Namun, Putin memutuskan menunda pertemuan tersebut.
"Karena timing yang tidak menentu," ujar Supriyadi dalam keterangan pers di kantor Kementerian Luar Negeri RI, Rabu (31/10/2018).
Pertemuan itu, menurut Supriyadi, penting karena relasi kedua negara sangat positif. Rusia menganggap Indonesia sebagai sahabat, begitupun sebaliknya.
"Kita memiliki sejarah yang panjang sejak zaman Presiden Sukarno. Kenangan itu masih membekas di pikiran orang Rusia," kata Supriyadi.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir mengonfirmasi memang ada rencana pertemuan antara Putin dan Jokowi di Indonesia.
"Memang ada rencana, namun jadwalnya belum pernah terkonfirmasi," ujar Tata, sapaan akrab Arrmanatha, kepada CNBC Indonesia.
Bahas ekonomi
Pertemuan antara Putin dan Jokowi juga akan membahas perekonomian kedua negara. Utamanya dari sisi perdagangan, khususnya ekspor impor kacang, kedelai, gandum, dan daging.
Begitupun investasi. Minat pemerintah Rusia mayoritas di sektor pertambangan dan energi. Kemungkinan dalam waktu dekat, akan ada perusahaan Rusia yang masuk di Indonesia, salah satunya Rusal.
Rusal adalah perusahaan alumunium terbesar kedua di dunia berdasarkan output produksi primer. Rusal sudah tertarik berinvestasi sejak 2014, namun sampai sekarang masih mengurus masalah lisensi.
(miq/miq) Next Article Temui Putin, Jokowi Minta Rusia Dukung CPO dan Buah Tropis RI
Most Popular