Pegawai KLHK Jadi Korban Lion Air, Menteri Siti Berduka
Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
29 October 2018 14:31

Jakarta, CNBC Indonesia- Daftar para pegawai negeri dan BUMN yang menjadi korban tragedi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Laut Jawa pagi ini bertambah. Kali ini dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya ikut memantau proses evakuasi pesawat Lion Air JT 610. Basarnas telah memastikan, pesawat rute Jakarta-Pangkalpinang yang membawa 189 orang itu jatuh di Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10) pagi.
[Gambas:Video CNBC]
Di antara penumpang, ternyata ada salah satu pejabat eselon III KLHK. Menteri Siti pun menyatakan dukacita melalui akun media sosialnya.
"Turut berduka cita atas kecelakaan pesawat Lion Air JT-610. Saya baru saja mendapat kabar, Ir. UBAIDILLAH SALABI, MP. Kepala Sub Direktorat Inventarisasi Hutan pada Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan (IPSDH) Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK, berada dalam pesawat tsb," tulis Menteri Siti, Senin (29/10/2018).
Ia pun meminta doa agar proses evakuasi yang sedang dilakukan tim berlangsung lancar. Bahkan berharap masih ada kabar baik dari para penumpang pesawat tersebut.
"Mohon doanya, semoga seluruh proses evakuasi oleh tim berjalan lancar. Saya masih berharap menunggu kabar baik," tambahnya.
Sebelumnya, manajemen Lion Air sudah mengonfirmasi penerbangan JT 610 dengan rute Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Tangerang, Banten) menuju Bandara Depati Amir (Pangkalpinang, Bangka Belitung) jatuh pukul 06.20 WIB.
Setelah 13 menit mengudara, pesawat jatuh di koordinat S 5'49.052" E 107' 06.628" atau sekitar Karawang, Jawa Barat. Pesawat mengangkut 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak, dua bayi.
Adapun, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) sudah memulai penyelaman untuk mencari korban kecelakaan pesawat Lion Air JT610. Penyelaman dilakukan di koordinat 05 derajat 90' 361" S - 107 derajat 06' 618" E.
"Kami all out dalam hal ini, sudah kerahkan semua peralatan yang kita miliki," ujar Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Nugroho Budi Wiryanto dalam keterangan pers di kantor pusat Basarnas, Jakarta, Senin (29/10/2018).
(gus/gus) Next Article Simak! Jurus RI Manfaatkan Platform Pendanaan Perubahan Iklim
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya ikut memantau proses evakuasi pesawat Lion Air JT 610. Basarnas telah memastikan, pesawat rute Jakarta-Pangkalpinang yang membawa 189 orang itu jatuh di Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10) pagi.
[Gambas:Video CNBC]
"Turut berduka cita atas kecelakaan pesawat Lion Air JT-610. Saya baru saja mendapat kabar, Ir. UBAIDILLAH SALABI, MP. Kepala Sub Direktorat Inventarisasi Hutan pada Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan (IPSDH) Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK, berada dalam pesawat tsb," tulis Menteri Siti, Senin (29/10/2018).
Ia pun meminta doa agar proses evakuasi yang sedang dilakukan tim berlangsung lancar. Bahkan berharap masih ada kabar baik dari para penumpang pesawat tersebut.
"Mohon doanya, semoga seluruh proses evakuasi oleh tim berjalan lancar. Saya masih berharap menunggu kabar baik," tambahnya.
Sebelumnya, manajemen Lion Air sudah mengonfirmasi penerbangan JT 610 dengan rute Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Tangerang, Banten) menuju Bandara Depati Amir (Pangkalpinang, Bangka Belitung) jatuh pukul 06.20 WIB.
Setelah 13 menit mengudara, pesawat jatuh di koordinat S 5'49.052" E 107' 06.628" atau sekitar Karawang, Jawa Barat. Pesawat mengangkut 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak, dua bayi.
Adapun, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) sudah memulai penyelaman untuk mencari korban kecelakaan pesawat Lion Air JT610. Penyelaman dilakukan di koordinat 05 derajat 90' 361" S - 107 derajat 06' 618" E.
"Kami all out dalam hal ini, sudah kerahkan semua peralatan yang kita miliki," ujar Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Nugroho Budi Wiryanto dalam keterangan pers di kantor pusat Basarnas, Jakarta, Senin (29/10/2018).
(gus/gus) Next Article Simak! Jurus RI Manfaatkan Platform Pendanaan Perubahan Iklim
Most Popular