Boeing 737 Max, Pendobrak Turbulensi yang Pernah Gagal Mesin

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
29 October 2018 11:08
Sempat Gagal Mesin, 737 Max Tawarkan Kapasitas Penumpang Besar
Foto: lionair.co.id
Beberapa hari sebelum jadwal pengiriman pesawat tersebut kepada Lion Air, Boeing mengumumkan adanya kendala cacat mesin. Sebagaimana dilaporkan oleh Associated Press (AP) dan Bloomberg pada 13 Mei 2017, Boeing menunda uji coba penerbangan seri 737 Max karena persoalan ini.

Pabrikan yang berbasis di Chicago tersebut kala itu menemukan problem cakram turbin bertekanan rendah yang gagal beroperasi, tetapi mereka mengklaim telah mengatasinya sehingga tidak mengganggu jadwal penerbangan uji coba.

Dengan demikian, jadwal pengiriman masih sesuai dengan jadwal untuk klien pertama mereka, yakni Lion Air. Menurut catatan Tim Riset CNBC Indonesia, pada 2012 Lion telah meneken pemesanan senilai US$22,4 miliar untuk berbagai jenis pesawat Boeing.

Boeing 737 Max, Pendobrak Turbulensi yang Pernah Gagal Mesin

Pesawat 737 Max didesain dengan keunikan dibandingkan dengan pesawat penumpang umumnya berupa bentuk sayapnya yang terbelah di ujungnya, atau biasa disebut Scimitar Winglet (sayap pedang), satu ujung mengarah ke atas dan satu lain ke bawah.

Desain sayap aerodinamis demikian membantunya memecah gelombang turbulensi di udara, sehingga energi untuk melaju di bawah tekanan turbulensi berkurang, dan menciptakan efisiensi hingga 15%.

Jenis Max 8 yang dilaporkan hilang memiliki keunggulan dibanding pendahulunya pada kelas yang sama, yakni Max 7, karena memiliki badan lebih panjang. Lion Air memaksimalkannya dengan memasang 180 kursi penumpang.

Menurut Basarnas, pesawat yang dilaporkan hilang kontak hari ini mengangkut 189 penumpang dan awak pesawat termasuk di antaranya bayi. Dengan demikian, pesawat nahas tersebut seat capacity-nya mencapai 100%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/dru)

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular