Staf Jokowi: Kemiskinan Bukan Takdir dari Langit

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
25 October 2018 13:16
Pengambilan kebijakan menjadi hal penting untuk mengatasi persoalan kemiskinan.
Foto: Staf Khusus Presiden Ahmad Erani Yustika dalam seminar nasional official statistic 2018 (CNBC Indonesia/Muhammad Choirul Anwar)
Jakarta, CNBC Indonesia - Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika mengatakan, kemiskinan bukanlah takdir yang turun dari langit. Ungkapan ini disampaikan dalam seminar nasional di Auditorium Polstat Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, Jakarta, Kamis (25/10/2018).

"Kemiskinan bukan takdir yang turun dari langit. Tetapi karena kebijakan-kebijakan, relasi sosial dan hal yg disebabkan manusia," kata dia. 

Karenanya, dia menilai pengambilan kebijakan menjadi hal penting untuk mengatasi persoalan kemiskinan. Dalam hal ini, keberadaan data terkait persoalan yang tengah dihadapi.


Dia memberikan contoh perihal pengumuman data baru produksi beras secara nasional. "Kita memahami, suatu produksi jumlah komoditas, untuk bisa dapat data itu perjuangan luar biasa. Begitu data beras disampaikan, maka keseluruhan pikiran, kebijakan, diikuti program berikut akan berubah," tandasnya.

Dia menegaskan, dalam banyak hal, hidup manusia memang tergantung pada data. "Mereka yang bekerja di sektor perbankan, industri, ketika tidur pasti juga memikirkan data laba, produksi, dan lain lain. Kita semua adalah konsumen sekaligus produsen data tersebut," papar Erani.

Sejalan dengan itu, menurutnya saat ini Indonesia memasuki babak baru sebagai negara modern. Dengan begitu, segala sesuatu harus lebih didasarkan pada data.


Dalam hal ini, dia membeberkan kinerja pemerintah dalam pembangunan ekonomi. Disebutkan, melalui kerangka makro ekonomi yang kokoh, Indonesia mampu menjaga pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen %.

"Belum bisa tumbuh lebih dari itu karena disebabkan ekonomi global yang situasinya menurun. Banyak sekali negara, tidak terkecuali China, mengalami penurunan," tandasnya.

Selain itu, dia menambahkan, isu keadilan ekonomi juga menjadi fokus pemerintah. Menurutnya, pada akhirnya keberhasilan pemerintah tidak diukur sekadar menumbuhkan ekonomi, tetapi juga memastikan sebagian besar warga dapat kue pertumbuhan ekonomi.

"Karena itu disusun program agar golongan menengah ke bawah juga menikmati hasil aktivitas ekonomi," pungkasnya.


(ray) Next Article Istana tak Membantah ada Usulan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular