Dari China sampai Prancis, Negara Ini Bikin RI Tekor Dagang!

Raditya Hanung, CNBC Indonesia
16 October 2018 15:37
Negara mana saja yang mengeruk keuntungan terbesar dari perdagangan dengan Indonesia? Berikut ulasan tim riset CNBC Indonesia.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia bakal menjajal peluang baru untuk menekan defisit neraca perdagangan melalui pembicaraan dengan beberapa negara mitra dagang.

Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi, Ahmad Erani Yustika, mengatakan pembicaraan tersebut adalah satu dari berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah untuk menekan defisit perdagangan, 

Dia menegaskan pembicaraan tersebut bukan dalam konteks negosiasi ulang perjanjian dagang. 

"Kita bisa berbicara dengan negara mitra tentang peluang yang bisa dikembangkan oleh Indonesia dalam perdagangan," kata Erani, Selasa (16/10/2018).

Negara mana saja yang selama ini menikmati surplus perdagangan dengan Indonesia?

Sepanjang tahun lalu, China, Singapura, dan Thailand, memang merupakan top 5 negara yang paling bisa mengeruk untung dari perdagangan dengan Indonesia. Defisit perdagangan RI dengan China bahkan mencapai US$ 11,47 miliar (Rp 174,26 triliun) di tahun 2017.

Sementara itu dengan Singapura dan Thailand, defisit perdagangan RI mencapai masing-masing sebesar US$ 4,22 miliar (Rp 64,11 trilun) dan US$ 2,57 miliar (Rp 39,05 triliun) pada 2017.

Sepanjang tahun lalu, RI juga membukukan defisit perdagangan dengan jumlah yang masif dengan sejumlah negara lainnya. Sebut saja dengan Australia sebesar US$ 4,55 miliar (Rp 69,13 triliun), Arab Saudi senilai US$ 2,13 miliar (Rp 32,36 triliun).

Bahkan dengan negara ASEAN lainnya, Malaysia, defisit perdagangan RI mencapai US$ 591,08 juta (Rp 8,89 triliun) di tahun 2017. Berikut daftar Top 15 negara yang paling untung berdagang dengan RI.



15 negara di atas mungkin saja yang akan diajak pemerintah untuk membahas berbagai peluang agar defisit neraca perdagangan dapat ditekan.


(RHG/RHG) Next Article Impor Anjlok 19%, Neraca Dagang April 2020 Tekor US$ 350 Juta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular