RI Mulai Benahi Data Komoditas Pangan

Raydion Subiantoro, CNBC Indonesia
25 October 2018 08:20
BPS merilis data beras terbaru kemarin.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik kemarin, Rabu (24/10/2018), merilis data beras nasional terbaru.

Data tersebut menyatakan luas panen pada 2018 seluas 10,90 juta hektar dan total produksi gabah kering giling (GKG) 56,54 juta ton.

Kemudian, produksi padi 32,42 juta ton dan konsumsi beras 29,57 juta ton sehingga diperkirakan surplus beras pada tahun ini 2,85 juta ton.

Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa data BPS terbaru ini yang akan menjadi acuan setiap kementerian terkait untuk mengambil keputusan.

Seperti diketahui, keputusan dimaksud bisa saja terkait dengan perlu atau tidaknya impor beras.



Terbitnya data terbaru beras ini sekaligus menandakan bahwa Indonesia baru memiliki data valid setelah 1997 atau sekitar 21 tahun.

"Kan sudah disampaikan BPS itu [tidak akurat] sudah sejak 97. Itu memang ga benar data itu," kata Jokowi kemarin, usai membuka Trade Expo Indonesia.

Adapun setelah beras, data lain yang akan dibenahi adalah terkait dengan komoditas jagung.

Direktur Pusat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Wilayah Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Yudi Anantasena, mengatakan pihaknya telah berbicara BPS untuk mencoba menggunakan metodologi KSA (kerangka sampel area) yang digunakan menghitung data beras bagi komoditas jagung pada tahun depan.

"3 tahun terakhir kita fokus menggunakan KSA untuk luas panen padi. Memang ada beberapa hal yang harus kita dalami lagi. Misalnya kalau di padi, luas panennya adalah baku sawah. Kalau jagung, nanti kita cari bagaimana pendalamannya," jelas Yudi.

Sementara itu Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan mungkin saja seluruh data komoditas pangan akan dibenahi.

"Kita harus lakukan pilot project berulang-ulang dulu untuk meyakinkan apakah metode ini bisa dipakai [di komoditas lainnya]. Seluruh koordinasi ada di Sekretariat Wakil Presiden. Jadi kemarin saya minta waktu dulu ke Pak Wapres. Ada harapan ke sana, tapi nanti kita lihat," katanya.
(ray/ray) Next Article Lagi Musim Panen RI Mau Impor Beras 1 Juta Ton, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular