
Luhut: Groundbreaking Bandara Gudang Garam Mulai Akhir Tahun
Arys Aditya, CNBC Indonesia
19 October 2018 20:25

Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan groundbreaking Bandara Kediri yang didanai oleh PT Gudang Garam Tbk. bakal dilakukan pada akhir tahun ini.
Luhut mengungkapkan saat ini proses pembangunan sedang berada pada tahap penyelesaian perizinan. Hingga kini, ada 12 item yang perlu dituntaskan sebelum masuk dalam tahap konstruksi.
"Lahan sudah hampir tidak ada masalah, desain final sedang direview. Kita coba akhir tahun ini atau awal tahun depan," ujar Luhut di kantornya, Jumat (19/10/2018).
Dia menyatakan bandara tersebut akan dioperatori oleh PT Angkasa Pura I sebagaimana bandara-bandara komersil lainnya. Adapun, Bandara Kediri diestimasi memakan biaya investasi hingga Rp 10 triliun.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan tahapan yang belum tuntas mencakup antara lain persoalan beberapa perizinan, rencana tata ruang wilayah (RTRW) dan pembebasan lahan.
"Pembebasan lahan yang belum selesai 30%, kemudian rencana umum tata ruang (RUTR), RTRW dan land use. Persiapan sudah 85%," kata Budi di kantor Kemenko Kemaritiman, Jumat (19/10/2018).
Ia mengatakan proses penyelesaian persiapan pembangunan tersebut tidak akan memakan waktu yang panjang. Setelah itu, proses pembangunan kemungkinan bisa dimulai pada awal tahun depan.
"Prapembangunan itu selesai 2 minggu sampai 1 bulan ke depan, setelah itu itu ya bersamaan nanti kita proses penetapan pemrakarsa dan penetapan lokasi," ungkap Budi.
(gus/gus) Next Article Jokowi Akan Jadikan Bandara Gudang Garam Proyek Strategis RI
Luhut mengungkapkan saat ini proses pembangunan sedang berada pada tahap penyelesaian perizinan. Hingga kini, ada 12 item yang perlu dituntaskan sebelum masuk dalam tahap konstruksi.
Dia menyatakan bandara tersebut akan dioperatori oleh PT Angkasa Pura I sebagaimana bandara-bandara komersil lainnya. Adapun, Bandara Kediri diestimasi memakan biaya investasi hingga Rp 10 triliun.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan tahapan yang belum tuntas mencakup antara lain persoalan beberapa perizinan, rencana tata ruang wilayah (RTRW) dan pembebasan lahan.
"Pembebasan lahan yang belum selesai 30%, kemudian rencana umum tata ruang (RUTR), RTRW dan land use. Persiapan sudah 85%," kata Budi di kantor Kemenko Kemaritiman, Jumat (19/10/2018).
Ia mengatakan proses penyelesaian persiapan pembangunan tersebut tidak akan memakan waktu yang panjang. Setelah itu, proses pembangunan kemungkinan bisa dimulai pada awal tahun depan.
"Prapembangunan itu selesai 2 minggu sampai 1 bulan ke depan, setelah itu itu ya bersamaan nanti kita proses penetapan pemrakarsa dan penetapan lokasi," ungkap Budi.
(gus/gus) Next Article Jokowi Akan Jadikan Bandara Gudang Garam Proyek Strategis RI
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular