Internasional

Berdamai, Korut-Korsel Sepakat Kembali Sambung Jalan Raya

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
15 October 2018 17:53
Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) pada hari Senin (15/10/2018) sepakat untuk mulai menyambungkan kembali jalur jalan raya dan kereta
Foto: The Presidential Blue House/Handout via REUTERS
Seoul, CNBC IndonesiaKorea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) pada hari Senin (15/10/2018) sepakat untuk mulai menyambungkan kembali jalur jalan raya dan kereta. Hal ini merupakan salah satu upaya memperbaiki hubungan kedua negara yang membuat Amerika Serikat (AS) semakin khawatir akan kemungkinan penurunan tekanan pada Korut agar menyerah dalam program nuklirnya.

Kesepakatan tentang jalur transportasi tersebut muncul dalam diskusi di desa perbatasan Panmunjom. Diskusi tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut dari pertemuan antara Presiden Korsel Moon Jae-in dan Pemimpin Korut Kim Jong Un bulan lalu, yang merupakan kali ketiga di tahun ini.

"Korut dan Korsel mencapai kesepakatan setelah dengan tulus mendiskusikan rencana-rencana aksi untuk membangun hubungan antar Korea ke tahap baru dan lebih tinggi," menurut pernyataan bersama yang dirilis oleh Kementerian Unifikasi Korsel, dilansir dari Reuters.

Keduanya sepakat untuk menyelenggarakan upacara-upacara di akhir November atau awal Desember guna meresmikan pekerjaan yang hubungkan kembali jalan raya dan jalur kereta. Jalur-jalur tersebut terputus sejak Perang Korea di tahun 1950-1953.

Kedua belah pihak akan melaksanakan kajian lapangan gabungan tentang rancangan transportasi sejak akhir bulan ini, menurut pernyataan bersama. Korut dan Korsel juga sepakat di akhir bulan ini akan mendiskusikan sebuah rencana untuk bersama-sama menjadi tuan rumah Olympic Games 2032.

Diskusi tersebut dipimpin oleh Menteri Unifikasi Korsel Cho Myoung-gyon dan Ri Son Gwon, Kepala Komite Reunifikasi Damai Korut yang menangani hubungan antar perbatasan.

"Kami berada di momen yang sangat penting untuk denuklirisasi Semenanjung Korea dan peningkatan hubungan antar Korea, kemudian juga ada pertemuan tingkat tinggi Korut-Korsel kedua nantinya," kata Cho kepada para reporter sebelum bertandang ke Panmunjom.

Pembicaraan antara kedua negara Korea tersebut berjalan beriringan dengan upaya AS untuk menekan Korut supaya menyerah dari senjata dan nuklir misilnya, yang Korut sebut dapat dilontarkan sampai ke AS.

Kim Jong Un melakukan sebuah pertemuan pertama dalam sejarah dengan Presiden AS Donald Trump pada bulan Juni di Singapura. Kedua belah pihak pun menyusun pertemuan kedua, yang Trump sebut kemungkinan akan terjadi setelah pemilu paruh waktu AS di tanggal 6 November.

Meski Kim dan Trump sudah bertemu, AS masih melanjutkan kebijakan "tekanan maksimal" ke Korut supaya menyerah dari senjata nuklir dan program misil balistiknya. Pada hari Rabu (10/10/2018), Trump berkata Korsel tidak akan menarik sanksi terhadap Korut tanpa persetujuan AS.

Inisiatif penyambungan jalan dan jalur kereta, serta usulan penyelenggaraan Olimpiade bersama disepakati oleh Moon dan Kim di pertemuan tingkat tinggi mereka yang terakhir. Pertemuan tersebut dilakukan di Pyongyang, ibukota Korut. Moon Jae-in juga berkata Korut akan melenyapkan fasilitas misil utama secara permanen di hadapan para pakar dari luar negeri.

Kedua pemimpin tersebut juga mendukung sebuah pakta militer yang meliputi pengurangan latihan militer, kawasan bebas pesawat di dekat perbatasan, serta pembersihan ranjau darat dan pos penjagaan secara bertahap di kawasan demiliterisasi (Demilitarized Zone/DMZ).

Berdamai, Korut-Korsel Sepakat Kembali Sambung Jalan RayaFoto: Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in bersama pemimpin Korea Utara Kim Jong Un setelah menandatangani pernyataan bersama di Pyongyang, Korea Utara(Pyeongyang Press Corps/Pool via REUTERS)

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengungkapkan "ketidakpuasannya" terhadap kesepakatan itu, kata Menteri Luar Negeri Korsel Kang Kyung-wha pekan lalu. Pernyataan Kang tersebut menjadi konfirmasi yang langka tentang perselisihan antara Korsel dan AS, meski kedua sekutu itu tetap berjalan beriringan menghadapi Korut.

Pada bulan Agustus, rencana sebuah inspeksi proyek kereta dari kedua negara Korea dibatalkan setelah Komando PBB (United Nations Command/UNC) menolak bagian uji coba yang membawa bahan bakar, kata narasumber militer. UNC adalah sebuat komando yang tugasnya tumpeng tindih dengan pasukan AS di Korsel dan pengawasan hubungan di DMZ.

Cho, ketika dimintai keterangan tentang UNC memberi persetujuan untuk kajian jalur transportasi di DMZ, mengatakan, "Kami sedang berkonsultasi dengan dekat dengan negara-negara yang bersangkutan".

Berdamai, Korut-Korsel Sepakat Kembali Sambung Jalan RayaFoto: Negara yang memiliki nuklir (Edward Ricardo)



(roy) Next Article Deteksi Corona, Jokowi: Jangan Sampai Indonesia Diragukan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular