BNI Beri Pinjaman ke Garuda Indonesia US$ 200 Juta
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
11 October 2018 18:38

Nusa Dua, Bali, CNBC Indonesia - Kerja sama antara dua perusahaan pelat merah PT Bank Negara Indonesia (BBNI) dan PT Garuda Indonesia (GIAA) meningkat seiring dengan ditandatanganinya perjanjian fasilitas pendanaan berupa Stand By Letter of Credit (SBLC).
Garuda akan memperoleh pinjaman non tunai (non cash loan) awal sebesar US$200 juta (Rp 3,04 triliun), yang merupakan persetujuan awal dari rencana pinjaman hingga $400 juta. Pinjaman tersebut akan digunakan oleh si maskapai pelat merah untuk perawatan pesawat.
Perjanjian kerja sama ditandatangani oleh Direktur Bisnis Korporasi BNI Putrama Wahju Setyawan dan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Fuad Rizal di Nusa Dua, Bali, hari Kamis (11/10/2018).
Penandatanganan yang dilaksanakan di sela-sela Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) dan Bank Dunia (World Bank/WB) itu turut disaksikan oleh Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra.
"Fasilitas SBLC ini sangat membantu Garuda Indonesia dalam mengelola dana perawatan pesawat untuk menunjang cash flow," kata Gusti dalam pernyataan resmi.
Lebih lanjut Gusti menjelaskan pinjaman berfungsi sebagai jaminan untuk menggantikan dana perawatan pesawat yang mengendap pada lessor, sehingga beban utang perusahaan tidak mengalami peningkatan. Selain itu, fasilitas ini juga ditujukan untuk membantu memperkuat nilai tukar rupiah.
"Dengan demikian, cash flow perseroan akan semakin baik didukung dengan konsep kerja sama dan upaya untuk menarik kembali dolar AS yang ada di luar negeri ke Indonesia, sehingga diharapkan dapat membantu perbaikan dan penguatan nilai tukar rupiah melalui peningkatan pemasukan devisa," terang Gusti.
(dob) Next Article Layani Delegasi, BNI Sediakan Tukar Valas Selama IMF-WB 2018
Garuda akan memperoleh pinjaman non tunai (non cash loan) awal sebesar US$200 juta (Rp 3,04 triliun), yang merupakan persetujuan awal dari rencana pinjaman hingga $400 juta. Pinjaman tersebut akan digunakan oleh si maskapai pelat merah untuk perawatan pesawat.
"Fasilitas SBLC ini sangat membantu Garuda Indonesia dalam mengelola dana perawatan pesawat untuk menunjang cash flow," kata Gusti dalam pernyataan resmi.
Lebih lanjut Gusti menjelaskan pinjaman berfungsi sebagai jaminan untuk menggantikan dana perawatan pesawat yang mengendap pada lessor, sehingga beban utang perusahaan tidak mengalami peningkatan. Selain itu, fasilitas ini juga ditujukan untuk membantu memperkuat nilai tukar rupiah.
"Dengan demikian, cash flow perseroan akan semakin baik didukung dengan konsep kerja sama dan upaya untuk menarik kembali dolar AS yang ada di luar negeri ke Indonesia, sehingga diharapkan dapat membantu perbaikan dan penguatan nilai tukar rupiah melalui peningkatan pemasukan devisa," terang Gusti.
(dob) Next Article Layani Delegasi, BNI Sediakan Tukar Valas Selama IMF-WB 2018
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular