Jokowi Naikkan Harga Bensin Premium, Pertamina: Alhamdulillah
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
10 October 2018 17:13

Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Joko Widodo menaikkan harga BBM Premium menjadi Rp 7.000/liter dari Rp 6.550/liter untuk wilayah Jawa, Madura, dan Bali (Jamali), dan Rp 6.900/liter dari Rp 6.450/liter di luar Jamali.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito mengatakan, Pertamina menyambut baik apabila pemerintah menetapkan kenaikan harga jual BBM Premium tersebut. Pasalnya, secara otomatis tentu akan mengurangi beban dari perusahaan migas pelat merah tersebut.
"Alhamdullilah, bisa kurangi beban Pertamina," ujarnya kepada CNBC Indonesia saat dihubungi Rabu (10/10/2018).
Kendati demikian, ia belum bisa memastikan akan mampu mengurangi sampai seberapa besar beban Pertamina, yang pasti cukup signifikan.
"Perhitungannya kan ada dua faktor, dari harga minyak mentah dan kurs, lalu dirata-rata tiga bulan. Ya, efeknya kan ga seperti makan cabai yang langsung terasa, tapi yang pasti bisa kurangi beban lah," pungkas Adiatma.
Sebagai informasi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, pemerintah akan menaikkan harga jual BBM jenis Premium, hal ini mempertimbangkan harga minyak yang semakin meroket.
"Kalau dilihat kenaikan harga minyak Brent dari awal tahun hampir 30% kenaikannya, karena itu pemerintah mempertimbangkan sesuai arahan Presiden Joko Widodo hari ini jam 18.00 WIB paling cepat tergantung kesiapan Pertamina, disesuaikan harganya, Jamali Rp 7.000/liter, di luar Jamali Rp 6.900/liter," ujar Jonan ketika melakukan konferensi pers di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Rabu (10/10/2018).
(gus) Next Article Bos Pertamina Buka-Bukaan, Kenapa Belum Turunkan Harga BBM?
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito mengatakan, Pertamina menyambut baik apabila pemerintah menetapkan kenaikan harga jual BBM Premium tersebut. Pasalnya, secara otomatis tentu akan mengurangi beban dari perusahaan migas pelat merah tersebut.
Kendati demikian, ia belum bisa memastikan akan mampu mengurangi sampai seberapa besar beban Pertamina, yang pasti cukup signifikan.
"Perhitungannya kan ada dua faktor, dari harga minyak mentah dan kurs, lalu dirata-rata tiga bulan. Ya, efeknya kan ga seperti makan cabai yang langsung terasa, tapi yang pasti bisa kurangi beban lah," pungkas Adiatma.
Sebagai informasi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, pemerintah akan menaikkan harga jual BBM jenis Premium, hal ini mempertimbangkan harga minyak yang semakin meroket.
"Kalau dilihat kenaikan harga minyak Brent dari awal tahun hampir 30% kenaikannya, karena itu pemerintah mempertimbangkan sesuai arahan Presiden Joko Widodo hari ini jam 18.00 WIB paling cepat tergantung kesiapan Pertamina, disesuaikan harganya, Jamali Rp 7.000/liter, di luar Jamali Rp 6.900/liter," ujar Jonan ketika melakukan konferensi pers di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Rabu (10/10/2018).
(gus) Next Article Bos Pertamina Buka-Bukaan, Kenapa Belum Turunkan Harga BBM?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular