Internasional

Bos IMF: Perbaiki Sistem Dagang Global, Jangan Dihancurkan

Wangi Sinintya, CNBC Indonesia
10 October 2018 16:17
Bos IMF bilang anggota IMF perlu bergandengan tangan untuk memperbaiki sistem perdagangan saat ini, bukan menghancurkan.
Foto: Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde saat mengunjungi Paviliun indonesia disela Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali (CNBC Indonesia/Ester Christine Natalia)
Bali, Indonesia - Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF), Christine Lagarde pada Senin (7/10/2018) meminta para pemimpin dunia untuk memperbaiki sistem perdagangan global, daripada mencoba meruntuhkannya. Himbauan ini termasuk teguran kepada politisi nasionalis yang mendorong tarif dan proteksionisme.

"Kami harus bekerja sama untuk mengurangi dan menyelesaikan sengketa dagang saat ini," kata Lagarde pada pertemuan IMF dan World Bank di Bali seperti dikutip dari AFP. "Kita perlu bergandengan tangan untuk memperbaiki sistem perdagangan saat ini, bukan menghancurkannya."

Para Menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari 187 anggota IMF bertemu di Bali pekan ini, di mana kekhawatiran tentang proteksionisme telah menjadi pusat perhatian, terutama perang dagang yang meningkat antara Amerika Serikat dan China.

Lagarde mengatakan dia tetap optimistis bahwa perselisihan antar negara bisa dibereskan, dengan mengutip renegosiasi sukses pemerintahan Trump baru-baru ini dalam perjanjian NAFTA antara AS, Kanada dan Meksiko.

"Saya benar-benar berharap karena ada keinginan yang jelas untuk meningkatkan dan memperluas perdagangan," katanya.

Menjelang pertemuan di Bali, IMF mengkaji perkiraan pertumbuhan global turun 0,2 persen menjadi 3,7 persen untuk 2018 dan 2019, mengutip dari ketegangan perdagangan, proteksionisme dan meningkatnya tingkat utang sebagai penyebab utama.

Peringatan Lagarde ini disuarakan oleh Sekretaris Jenderal OECD, Angel Gurria yang mengatakan ketegangan perdagangan sudah mulai berdampak sejak 2017.

"tahun ini pertumbuhannya tidak begitu bagus, yang berbeda adalah, perdagangan, ketegangan, proteksionisme, pembalasan," kata Gurria Di tengah  periode pemulihan, dia menambahkan, "kami mulai melakukan hal-hal ini dan kami pelan-pelan.

OECD juga telah merevisi perkiraan pertumbuhan globalnya.

[Gambas:Video CNBC]


(roy) Next Article Deteksi Corona, Jokowi: Jangan Sampai Indonesia Diragukan

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular