Isu Utama yang Dibahas di IMF-World Bank Annual Meetings 2018
Monica Wareza, CNBC Indonesia
08 October 2018 16:45

Nusa Dua, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia akan membahas beberapa isu utama dalam pertemuan tahunan IMF-World Bank tahun ini. Isu tersebut antara lain human capital development index, digital economy, keuangan syariah bantuan bencana.
Ketua Harian Panitia Nasional AM IMF-WB 2018 Susiwijono Moegiarso mengatakan presiden dan wakil presiden dijadwalkan akan hadir langsung dalam pertemuan yang akan membahas empat agenda tersebut.
"Presiden dijadwalkan akan hadir pada 11 dan 12 Oktober 2018. Sedangkan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 10 dan 13 Oktober 2018. Kehadiran keduanya untuk turut menghadiri sejumlah pembahasan terkait empat isu utama," kata Susiwijono di ruang Joint Editor, kalasan Nusa Dua, Senin (8/10/2018).
Dia menjelaskan, human capital development index nantinya akan dipakai untuk seluruh dunia dalam melakukan pengukuran dalam pengembangan sumber daya manusia di seluruh dunia.
Sementara, untuk digital ekonomi isu ini dinilai penting dan menjadi usulan dari Indonesia. Hal ini lantaran pengembangan digital ekonomi di diberbagai negara berbeda-beda, namun dengan adanya pertemuan ini akan menghasilkan 12 prinsip pengembangan fintech di statu negara.
Indonesia juga mengusulkan pembahasan ekonomi syariah mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
Sedangkan terkait bencana alam, pertemuan ini bukan sekadar penggalangan dana, melainkan lebih dari itu adalah kontribusi banyak negara terkait bencana. "Pertemuan ini akan menyusun Disaster Risk Finance and Insurance (DRFI), yakni bagaimana nantinya ada skema pembiayaan dalam mengatasi risiko bencana dan asuransi pasca bencana," jelasnya.
(dru) Next Article Luhut: Nilai Proyek Investasi dari Pertemuan IMF-WB US$ 3 M
Ketua Harian Panitia Nasional AM IMF-WB 2018 Susiwijono Moegiarso mengatakan presiden dan wakil presiden dijadwalkan akan hadir langsung dalam pertemuan yang akan membahas empat agenda tersebut.
"Presiden dijadwalkan akan hadir pada 11 dan 12 Oktober 2018. Sedangkan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 10 dan 13 Oktober 2018. Kehadiran keduanya untuk turut menghadiri sejumlah pembahasan terkait empat isu utama," kata Susiwijono di ruang Joint Editor, kalasan Nusa Dua, Senin (8/10/2018).
![]() |
Sementara, untuk digital ekonomi isu ini dinilai penting dan menjadi usulan dari Indonesia. Hal ini lantaran pengembangan digital ekonomi di diberbagai negara berbeda-beda, namun dengan adanya pertemuan ini akan menghasilkan 12 prinsip pengembangan fintech di statu negara.
Indonesia juga mengusulkan pembahasan ekonomi syariah mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
Sedangkan terkait bencana alam, pertemuan ini bukan sekadar penggalangan dana, melainkan lebih dari itu adalah kontribusi banyak negara terkait bencana. "Pertemuan ini akan menyusun Disaster Risk Finance and Insurance (DRFI), yakni bagaimana nantinya ada skema pembiayaan dalam mengatasi risiko bencana dan asuransi pasca bencana," jelasnya.
(dru) Next Article Luhut: Nilai Proyek Investasi dari Pertemuan IMF-WB US$ 3 M
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular