Ribuan Warga Penuhi Bandara Palu, Ini Rencana Pemerintah

Raydion Subiantoro, CNBC Indonesia
01 October 2018 19:30
Gempa dan tsunami melanda Palu pada Jumat (28/9/2018).
Foto: Bandara SIS Al-Jufrie di Palu (dephub.go.id)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bandara SIS Al-Jufrie di Palu, Sulawesi Tengah, dipenuhi warga yang ingin keluar dari kota tersebut menyusul bencana gempa dan tsunami pada Jumat (28/9/2018).

Menko Polhukam Wiranto, mengatakan memang terjadi penumpukan masyarakat dengan jumlah besar di sana.

"Penumpukan masyarakat cukup besar, sekitar 3.000 orang. Sejak kemarin, masyarakat berdatangan ke bandara," kata dia dalam konferensi pers, Senin (1/10/2018).

Foto: Kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi, terlihat di Bandara Mutiara Sis Al Jufri di Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia, 30 September 2018. (Reuters/Stringer)

Wiranto menuturkan massa tersebut adalah warga pendatang yang ingin kembali ke kota asalnya dengan menumpang pesawat Hercules milik TNI AU. Kabar ini lalu beredar dari mulut ke mulut sehingga jumlah warga yang datang ke bandara semakin banyak.



"Commercial flight engga ada, mereka kemudian minta naik pesawat Hercules TNI AU yang bawa perlengkapan [bantuan], tenda, datang dari Jakarta, balikpapan, lalu terbang kembali keluar ke makassar dan sebagainya. Kelihatannya memang menjadi kerusuhan," kata dia.

Pemerintah, kata dia, kemudian memberi pengertian kepada massa tersebut bahwa Hercules tidak akan cukup untuk ditumpangi dan disediakan kapal laut untuk mengangkut mereka.

Foto: kondisi Bandara Udara Mutiara SIS Al-Jufrie di Kota Palu (Istimewa)
Akhirnya warga memahami untuk keluar dari Palu dengan menaiki kapal yang berkapasitas hingga 1.000 penumpang.

Wiranto meminta kepada pihak berwenang di sana agar ada angkutan yang mengantar warga dari bandara ke pelabuhan. "Tolong diataur angkutan dari bandara ke pelabuhan. Jaraknya cukup jauh."
(ray/ray) Next Article Wiranto Jelaskan Soal Kabar Penjarahan Minimarket di Palu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular