
Ridwan Kamil, Warga Bekasi yang Stres, dan Jalur Laut
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
01 October 2018 15:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, mencetuskan ide adanya Inland Waterways Cikarang Bekasi Laut dengan membuat kanal yang lebar dari laut. Hal ini didasari karena tingkat kemacetan yang kian parah.
Ridwan Kamil bercerita tentang bagaimana dirinya terus menggarap proyek infrastruktur.
"Di zaman saya, saya ingin mengebut proyek-proyek infrastruktur, baik yang didanai oleh pusat maupun provinsi," katanya di Kantor Kemenko Maritim, Senin (1/10/2018).
"Empat jalur kereta akan kita hidupkan, kemudian angkutan barang tidak usah lewat tol, dengan Cikarang Bekasi Laut (CBL) tadi mudah-mudahan membuat kawasan penyangga Ibu Kota jauh lebih lancar," imbuhnya.
"Kasihan lah, stress, saya saja sekarang pulang naik kereta karena lewat situ macetnya luar biasa."
Lebih jauh, Kang Emil --sapaan akrab Ridwan Kamil-- mengharapkan CBL nanti dibicarakan di agenda pertemuan berikutnya dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Pelindo II selaku operator pelabuhan.
Sebelumnya, kebijakan CBL, kata Ridwan Kamil terungkap dalam akun Instagramnya. Ia berharap dapat membuat jalan tol Bekasi-Jakarta bebas macet karena seluruh angkutan peti kemas akan dialihkan melalui jalur air menuju Pelabuhan Tanjung Priok.
"KEMACETAN di jalur tol Bekasi-Jakarta akan drastis dikurangi dengan inovasi KANAL CIKARANG (Inland Waterway Cikarang Bekasi Laut). Inovasi ini adalah membuat kanal lebar dari laut yang masuk ke daratan agar kontainer2 bisa diangkut lewat jalur air ketimbang lewat tol menuju Tanjung Priok."
Adapun sebetulnya proyek Inland Waterways Cikarang - Bekasi - Java Sea sudah tercantum di dalam Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).
Di situs resmi KPPIP tercantum proyek tersebut bernilai Rp 3,4 triliun, namun belum ditentukan skema pendanaannya.
Proyek tersebut tercatat dimiliki oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) yang merupakan pengelola Pelabuhan Tanjung Priok.
Tercantum target mulai beroperasi secara komersial proyek ini adalah pada 2020.
"Pengembangan Inland Waterways/CBL akan mengutilisasi rute kanal sungai sebagai alternatif transportasi logistik. Optimalisasi ini akan menghubungkan off-the-road area di Pelabuhan Tanjung Priok dengan area hinterland," demikian tercantum dalam deskripsi proyek di situs KPPIP.
(dru/dru) Next Article Ridwan Kamil Hapus Macet Tol BKS-JKT Pakai Waterways, Bisa?
Ridwan Kamil bercerita tentang bagaimana dirinya terus menggarap proyek infrastruktur.
"Di zaman saya, saya ingin mengebut proyek-proyek infrastruktur, baik yang didanai oleh pusat maupun provinsi," katanya di Kantor Kemenko Maritim, Senin (1/10/2018).
![]() |
"Empat jalur kereta akan kita hidupkan, kemudian angkutan barang tidak usah lewat tol, dengan Cikarang Bekasi Laut (CBL) tadi mudah-mudahan membuat kawasan penyangga Ibu Kota jauh lebih lancar," imbuhnya.
Lebih jauh, Kang Emil --sapaan akrab Ridwan Kamil-- mengharapkan CBL nanti dibicarakan di agenda pertemuan berikutnya dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Pelindo II selaku operator pelabuhan.
Sebelumnya, kebijakan CBL, kata Ridwan Kamil terungkap dalam akun Instagramnya. Ia berharap dapat membuat jalan tol Bekasi-Jakarta bebas macet karena seluruh angkutan peti kemas akan dialihkan melalui jalur air menuju Pelabuhan Tanjung Priok.
![]() |
"KEMACETAN di jalur tol Bekasi-Jakarta akan drastis dikurangi dengan inovasi KANAL CIKARANG (Inland Waterway Cikarang Bekasi Laut). Inovasi ini adalah membuat kanal lebar dari laut yang masuk ke daratan agar kontainer2 bisa diangkut lewat jalur air ketimbang lewat tol menuju Tanjung Priok."
"Ini akan menghilangkan aktivitas 4000 truk kontainer tiap hari yang masuk tol. Semoga inovasi ini menjadi solusi untuk semua pihak. Sedang distudi apakah Kanal Cikarang ini bisa juga sebagai jalur angkutan penumpang manusia menuju Jakarta. Mohon doanya. Hatur Nuhun. #JABARJUARA."
Adapun sebetulnya proyek Inland Waterways Cikarang - Bekasi - Java Sea sudah tercantum di dalam Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).
Di situs resmi KPPIP tercantum proyek tersebut bernilai Rp 3,4 triliun, namun belum ditentukan skema pendanaannya.
Proyek tersebut tercatat dimiliki oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) yang merupakan pengelola Pelabuhan Tanjung Priok.
Tercantum target mulai beroperasi secara komersial proyek ini adalah pada 2020.
"Pengembangan Inland Waterways/CBL akan mengutilisasi rute kanal sungai sebagai alternatif transportasi logistik. Optimalisasi ini akan menghubungkan off-the-road area di Pelabuhan Tanjung Priok dengan area hinterland," demikian tercantum dalam deskripsi proyek di situs KPPIP.
(dru/dru) Next Article Ridwan Kamil Hapus Macet Tol BKS-JKT Pakai Waterways, Bisa?
Most Popular