Harga Beras di September Naik Tipis

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
01 October 2018 14:37
Kenaikan harga beras akibat naiknya harga gabah kering panen dan gabah kering giling.
Foto: Foto: Kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga Beras Medium di Komplek Pergudangan Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, seluruh jenis beras di tingkat penggilingan per September 2018 mengalami kenaikan, meskipun cukup tipis.

Hal tersebut dikemukakan Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers, Senin (1/10/2019). Otoritas statistik mencatat, kenaikan harga beras terjadi pada kualitas premium, medium, dan rendah.

"Harga beras naik tipis. Kenaikan harga terjadi di tingkat penggilingan," kata Suhariyanto di gedung BPS, Jakarta.



Berdasarkan data BPS, harga beras premium naik 1,20% menjadi 9.572 per kilogram, kualitas medium naik 1,50% menjadi Rp 9.310 per kilogram, dan kualitas rendah naik 1,65% menjadi 9.125 per kilogram.

Kenaikan harga beras, sambung dia, tak lepas dari peningkatan harga gabah kering panen dan gabah kering giling baik itu di tingkat petani, maupun di tingkat penggilingan.

Adapun untuk harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani naik 2,40% menjadi Rp 4.889 kilogram dan di tingkat penggilingan naik 2,46% menjadi Rp 4.990 per kilogram.

Sementara itu, untuk harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani naik 1,71% menjadi Rp 5.399 per kilogram, dan di tingkat penggilingan naik 1,86% menjadi Rp 5.501 per kilogram.
(ray) Next Article Harga Beras Pada Maret 2020 Turun Tipis, Capai Rp 9.287/Kg

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular