
Terjadi 170 Gempa, Palu & Donggala Gelap Gulita di Malam Hari
Raydion Subiantoro, CNBC Indonesia
30 September 2018 08:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga pukul 00.00 WIB hari ini, 30 September 2018, sudah terjadi 170 gempa susulan usai gempa Donggala di Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat lalu.
Kepala Pusat Informasi Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan kondisi Palu dan Donggala masih gelap gulita di malam hari.
Dia mengungkapkan listrik masih padam di dua wilayah itu, ditambah dengan BBM yang semakin langka.
"Masyarakat banyak yang berada di luar rumah, masih banyak bantuan yang diperlukan untuk korban gempa," ujar dia melalui akun twitter, Minggu (30/9/2018).
Seperti diketahui, Kabupaten Donggala di Palu, Sulawesi Tengah, diguncang gempa berkekuatan 7,4 skala richter pada Jumat (28/9/2018). Gempat itu kemudian diikuti tsunami.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan gempa tersebut menyebabkan 384 korban tewas, dan 16.732 orang mengungsi.
Di samping itu, pascagempa juga terjadi fenomena di mana muncul lumpur dari permukaan tanah di Kabupaten Sigi dekat perbatasan Palu.
"Munculnya lumpur dari permukaan tanah yang menyebabkan amblasnya bangunan dan pohon di Kabupaten Sigi dekat perbatasan Palu akibat gempat 7,4 SR adalah fenomena likuifaksi [liquefaction]," katanya melalui akun twitter, Sabtu (30/9/2018).
(ray/ray) Next Article Sri Mulyani Sebut BNPB Minta Rp 560 M untuk Gempa Sulteng
Kepala Pusat Informasi Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan kondisi Palu dan Donggala masih gelap gulita di malam hari.
Dia mengungkapkan listrik masih padam di dua wilayah itu, ditambah dengan BBM yang semakin langka.
Seperti diketahui, Kabupaten Donggala di Palu, Sulawesi Tengah, diguncang gempa berkekuatan 7,4 skala richter pada Jumat (28/9/2018). Gempat itu kemudian diikuti tsunami.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan gempa tersebut menyebabkan 384 korban tewas, dan 16.732 orang mengungsi.
Di samping itu, pascagempa juga terjadi fenomena di mana muncul lumpur dari permukaan tanah di Kabupaten Sigi dekat perbatasan Palu.
![]() |
"Munculnya lumpur dari permukaan tanah yang menyebabkan amblasnya bangunan dan pohon di Kabupaten Sigi dekat perbatasan Palu akibat gempat 7,4 SR adalah fenomena likuifaksi [liquefaction]," katanya melalui akun twitter, Sabtu (30/9/2018).
(ray/ray) Next Article Sri Mulyani Sebut BNPB Minta Rp 560 M untuk Gempa Sulteng
Most Popular