
RI Rawan Bencana, Gempa & Tsunami Adalah Peristiwa Berulang

Jakarta, CNBC Indonesia- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengungkapkan pentingnya upaya pencegahan dan mitigasi kebencanaan di Indonesia, terutama bencana dan vulkanologi. Apalagi Indonesia termasuk negara yang dikelilingi patahan lempeng sehingga rawan bencana.
"Gempa adalah peristiwa yang berulang termasuk tsunami sebagian besar wilayah nasional. Ada patahan lempeng yang mengelilingi yang tidak mungkin terhindari dan pasti akan terjadi suatu saat nanti," kata Doni, Kamis (04/03/2021).
Badan Geologi ESDM juga mencatat Indonesia terletak di tiga lempeng utama, dan membuat tingginya potensi bencana geologi yang dihadapi. Ada sebanyak 127 gunung api dan 69 diantaranya dipantau oleh PVMBG.
Selain itu 12-15% gempa bumi terjadi di indoensia dan 6-12% gempa bumi tersebut bersifat merusak. Kemudian tsunami dengan tinggi lebih dari 3 meter terjadi dalam 10-50 tahun.
Sebelumnya, Doni mengatakan dalam satu tahun terjadi 3.253 bencana alam yang dialami Indonesia, artinya rata-rata ada 9 bencana yang terjadi setiap harinya. Tingginya jumlah bencana alam di Indonesia membuat tingginya kerugian negara dan menimbulkan korban jiwa.
Kementerian Keuangan mencatat setiap tahunnya Indonesia mengalami kerugian senilai Rp 22,8 triliun. Dalam 10 tahun terakhir jumlah korban jiwa akibat bencana mencapai 1.183 orang.
"World Bank mencatat Indonesia adalah salah satu dari 35 negara dengan tingkat risiko ancaman paling tinggi di dunia. Pemerintah tidak tinggal diam, karena Presiden telah memberikan arahan bahwa seluruh instansi pemerintah, harus bersinergi," kata Doni.
Bencana yang terjadi di Indonesia meliputi gempa, tsunami, kebakaran hutan, banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin puting beliung. Pihaknya juga melakukan upaya pencegahan dan mitigasi dan pembangunan yang mengurangi risiko bencana, hingga memperkuat sistem peringatan dini.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Efek Gempa M 7,4 di NTT, 230 Rumah di Selayar Sulsel Rusak