Tinggal Bayar Rp 56 T, Freeport Sah ke Pangkuan RI

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
28 September 2018 09:08
Indonesia selangkah lagi menguasai PT Freeport Indonesia.
Foto: Freeport
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia sudah selangkah lebih dekat untuk mengambil alih saham PT Freeport Indonesia.

Pasalnya, PT Inalum (Persero) telah menandatangani perjanjian untuk menuntaskan proses akuisisi 51% saham PT Freeport Indonesia pada Kamis (26/9/2018).

Perjanjian tersebut meliputi Perjanjian Divestasi Freeport Indonesia, Perjanjian Jual Beli Saham PT Rio Tinto Indonesia, dan Perjanjian Pemegang Saham Freeport Indonesia.

Penandatanganan dilakukan oleh CEO Freeport McMoran Richard Adkerson, Direktur Utama PT Inalum (Persero) Budi Gunadi Sadikin, dan disaksikan Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Direktur Eksekutif PT Freeport Indonesia Tony Wenas.


"Ini adalah penandatanganan terakhir yang kami lakukan untuk transaksi divestasi ini, adalah perjanjian terakhir. Ini semua sudah mengikat, tinggal penuhi izin dokumen administrasi, dan pembayaran," ujar Direktur Utama PT Inalum (Persero) Budi Gunadi Sadikin, Kamis (27/9/2018).

Dengan demikian jumlah saham Freeport Indonesia yang dimiliki Inalum akan meningkat dari 9,36% menjadi 51,23%.

Sementara itu, Pemda Papua akan memperoleh 10% dari 100% saham Freeport Indonesia.

Perubahan kepemilikan saham ini akan resmi terjadi setelah transaksi pembayaran sebesar US$ 3,85 miliar atau setara dengan Rp 56 triliun kepada Freport McMoran diselesaikan sebelum akhir tahun 2018.

"Akuisisi US$ 3,85 miliar dibayar cash oleh Inalum," ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, yang turut menyaksikan penandatanganan perjanjian transaksi di Kementerian ESDM, Kamis (27/9/2018).

Foto: Penandatanganan Sales & Purchase Agreement antara PT Inalum, PT Freeport-McMoRan Inc dan PT Rio Tinto Indonesia (CNBC Indonesia/Lidya Julita S)


Budi Gunadi Sadikin menjelaskan pendanaan untuk membayar akusisi Freeport dibantu oleh sindikasi bank asing. "Kami harapkan bulan November dana-dana itu sudah tersedia," kata Budi.

Budi juga berharap dokumen-dokumen administrasi yang dibutuhkan bisa selesai per November mendatang, sehingga transaksi bisa selesai seluruhnya sebelum akhir tahun.

CEO Freeport McMoran Richard Adkerson memastikan penandatangan perjanjian kali ini merupakan perjanjian penjualan dan pembelian yang pasti (definitif).

Foto: Freeport (Antara Foto Muhammad Adimaja via Reuters)


Ia berharap, akusisi saham PT Freeport Indonesia membuat FCX memiliki stabilitas bisnis yang lebih baik dan tidak lagi memiliki kontroversi.

"Harapan kami adalah akuisisi ini bisa memungkinkan kami untuk menstabilkan operasi kami. Keyakinan saya adalah kami akan memiliki stabilitas yang lebih baik
(ray/ray) Next Article Teka Teki Smelter Freeport, Jadi Mau Di Gresik atau Papua?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular