'Perilaku Ekonomi Pasar & Masyarakat RI Susah Ditebak'

Chandra Gian Asmara & Ratu Rina, CNBC Indonesia
25 September 2018 11:14
Ada kesulitan yang dialami pemangku kepentingan dalam menerka perilaku ekonomi masyarakat saat ini.
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah mengungkap kesulitan utama yang dialami pemangku kepentingan dalam menerka perilaku ekonomi masyarakat saat ini.

Hal tersebut dikemukakan Halim dalam sebuah seminar bertajuk Maintaining Public Confidence Amidst Global Turbulence : Advancing The Role of Economic Research, di JS Luwansa, Selasa (25/9/2018).

"Mengapa sekarang para pembuat kebijakan khususnya, dan para analis tampak kesulitan memprediksi perilaku para pelaku pasar dan masyarakat pada umumnya?" tanya Halim.
'Perilaku Ekonomi Pasar & Masyarakat RI Susah Ditebak'Foto: LPS

Halim mencontohkan, misalnya seperti upaya pemangku kepentingan dalam mengukur tingkat pendapatan masyarakat Indonesia yang cukup lemah, sehingga ikut mendorong perlambatan laju konsumsi masyarakat.

"Contohnya tergambarkan pada banyak toko-toko dan mal, termasuk di pasar grosir, yang tutup. Atau adakah pengaruh dari penjualan online atau daring yang mengakibatkan hal-hal tersebut terjadi?" kata Halim.

"Banyak teori dan banyak pendapat yang telah diajukan. Tampaknya kita masih harus mendalami lebih teliti lagi sebelum kita mendapatkan kesimpulan yang meyakinkan," sambung dia.

Menurut Halim, tantangan yang dialami para pemangku kepentingan adalah bagaimana memadukan data yang dimiliki dengan hasil survei yang jauh lebih komprehensif untuk menghasilkan hasil penelitian yang kredibel.

"Apakah selama ini data yang mereka gunakan memang kurang, atau kah ada sesuatu lain yang terjadi dalam pola perilaku pelaku ekonomi sehingga para pembuat kebijakan sulit menduga dengan tepat?" katanya.

"Ini menurut hemat saya menjadi tantangan para pembuat kebijakan dan kiranya patut kita teliti dengan mendalam mengapa hal ini sampai terjadi," tegasnya.



(dru) Next Article Wah, Bos LPS Sebut Bunga Penjaminan Bisa Turun Lagi 50 Bps!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular