Produksi Minyak Turun, ESDM: Pertamina Tak Agresif Eksplorasi

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
18 September 2018 15:49
Produksi minyak Pertamina kecil karena tak agersif eksplorasi
Foto: CNBC Indonesia/Rivi Satrianegara
Jakarta, CNBC Indonesia- Realisasi produksi dan lifting minyak RI masih di bawah target APBN 2018 yang ditetapkan sebesar 800 ribu barel per hari. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut Salah satu penyebab lesunya produksi karena kurang agresifnya perusahaan migas pelat merah dalam mencari sumber minyak.

Dalam paparannya di badan anggaran DPR RI, Direktur Jenderal Minyak dan Gas ESDM Djoko Siswanto mengatakan hingga Agustus 2018 masih 774 ribu barel per hari atau 97% dari target. Untuk 2018, proyeksinya di akhir tahun rata-rata lifting dan produksi masih di kisaran serupa.



Sementara, untuk 2019, rata-rata produksi diprediksi lebih kecil dari realisasi yakni hanya 750 ribu barel. Meskipun begitu, pemerintah mengasumsikan untuk RAPBN 2019 rata-rata lifting mencapai 775 ribu barel per hari.

Untuk kontributor produksi terbesar, Chevron dengan blok Rokan masih berada di posisi teratas dengan rata-rata 210 ribu barel per hari. Sementara, perusahaan migas dalam negeri yakni PT Pertamina EP ada di posisi 3 dengan rata-rata 76 ribu barel.

Terkait dengan rendahnya produksi ini, Djoko pun mengungkap alasannya, terutama soal PT Pertamina EP yang masih terhitung kecil produksinya ketimbang Chevron dan Exxon. "Pertamina kurang agresif lakukan eksplorasi, dia senang investasi di luar negeri padahal belum tentu berhasil. Jangan hanya senang di lapangan tua," ujar Djoko di Gedung DPR, Selasa (18/9/2018).

Apalagi, lanjutnya, sumur-sumur yang dimiliki oleh Pertamina EP termasuk sumur tua dan belum ada temuan lapangan baru lagi. "Ke deoan kami ingin ada improvement produktivitas," katanya.

Sebenarnya, jika dilihat dari data produksi minyak PT Pertamina (Persero) keseluruhan kontribusinya lebih banyak ketimbang kontraktor asing. Berdasarkan data Kementerian ESDM terkait produksi minyak nasional, porsi produksi minyak Pertamina menunjukkan peningkatan sejak 2016 hingga di semester I-2018 ini. Porsi ini meliputi produksi di Pertamina EP, PHE, dan lainnya.

Sampai pada Juli 2018, porsi produksi minyak Pertamina ada di 35%, naik dari porsi di 2017 yang ada di 29%. Porsi ini melampaui peringkat Chevron yang turun ke 27% dari porsi produksi di 2017 yang sebesar 28%. 
(gus) Next Article Kementerian ESDM Targetkan Lifting Minyak pada 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular