Internasional
China: Proteksionisme AS Akan Rugikan Ekonomi Global
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
18 September 2018 15:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan China pada hari Senin (17/9/2018) mengatakan kepada para perwakilan perusahaan asing bahwa unilateralisme dan proteksionisme Amerika Serikat (AS) akan berdampak pada kepentingan AS maupun China. Sikap AS juga akan merugikan perekonomian global.
Menteri Perdagangan China Zhong Shan mengatakan kepada enam perusahaan multinasional tidak ada pemenang dalam perang dagang dan kerja sama hanyalah satu-satunya pilihan yang benar, menurut pernyataan resmi yang dipublikasikan di situs Kementerian Perdagangan hari Selasa (18/9/2018).
China akan mempercepat membuka diri dan menciptakan lingkungan bisnis yang lebih baik untuk para perusahaan, kata Zhong.
Perwakilan perusahaan asing yang bertemu dengan menteri perdagangan, termasuk Samsung Electronics, Toyota Motor, HSVC Holdings, dan Cohen Group, berkata mereka akan terus memperluas investasi dan kerja sama di China, menurut pihak kementerian.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Senin efektif memperkeruh salah satu hubungan dagang terbesar di dunia dengan mengumumkan rencana penerapan bea masuk baru terhadap produk impor China senilai US$200 miliar (Rp 2.978 triliun).
Jika ditambah tarif impor senilai US$50 miliar yang sudah diterapkan, ini berarti hampir setengah total produk yang Amerika beli dari China, negara sumber impor terbesar mereka, sekarang terkena hukuman bea masuk.
Seluruh sektor industri akan merasakan dampaknya, termasuk pertanian, manufaktur, tekstil, dan ritel.
Sementara, China yang merupakan pasar ekspor terbesar ketiga untuk AS telah bersumpah akan membalas dengan rencana penerapan tarif impor terhadap produk AS senilai US$60 miliar yang dikirim ke sana. Artinya, sekitar 80% ekspor AS ke China akan terkena bea masuk balasan.
(prm) Next Article China Akan Balas Bea Masuk Apapun yang Dikenakan AS
Menteri Perdagangan China Zhong Shan mengatakan kepada enam perusahaan multinasional tidak ada pemenang dalam perang dagang dan kerja sama hanyalah satu-satunya pilihan yang benar, menurut pernyataan resmi yang dipublikasikan di situs Kementerian Perdagangan hari Selasa (18/9/2018).
China akan mempercepat membuka diri dan menciptakan lingkungan bisnis yang lebih baik untuk para perusahaan, kata Zhong.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Senin efektif memperkeruh salah satu hubungan dagang terbesar di dunia dengan mengumumkan rencana penerapan bea masuk baru terhadap produk impor China senilai US$200 miliar (Rp 2.978 triliun).
Jika ditambah tarif impor senilai US$50 miliar yang sudah diterapkan, ini berarti hampir setengah total produk yang Amerika beli dari China, negara sumber impor terbesar mereka, sekarang terkena hukuman bea masuk.
Seluruh sektor industri akan merasakan dampaknya, termasuk pertanian, manufaktur, tekstil, dan ritel.
Sementara, China yang merupakan pasar ekspor terbesar ketiga untuk AS telah bersumpah akan membalas dengan rencana penerapan tarif impor terhadap produk AS senilai US$60 miliar yang dikirim ke sana. Artinya, sekitar 80% ekspor AS ke China akan terkena bea masuk balasan.
(prm) Next Article China Akan Balas Bea Masuk Apapun yang Dikenakan AS
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular