Ganti LPG, Jonan Minta PLN Promosi Kompor Listrik

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
18 September 2018 14:53
Menteri Jonan meminta PLN gencar promosikan kompor listrik, demi menekan konsumsi LPG
Foto: CNBC Indonesia/Anastasia Arvirianty
Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyarankan kepada PT PLN (Persero) untuk semakin menggencarkan promosi kompor listrik. Pasalnya, pemakaian kompor listrik dinilai dapat mengurangi konsumsi LPG yang bahan bakunya mayoritas masih impor.

"Saya anjurkan kepada rekan-rekan di PLN kalau cari pelanggan yang konsumsi listrik tinggi itu ya dipromosikan juga kompor listrik. Kita dorong supaya ada konversi pemakaian dari kompor LPG. Ini bisa kurangi impor LPG nasional," ujar Jonan ketika membuka gelaran Hari Listrik Nasional, Selasa (18/9/2018).



Lebih lanjut, ia juga mengatakan, konversi kompor LPG ke kompor listrik jauh lebih sederhana dan mudah, ketimbang mendorong penggunaan kendaraan listrik. Lagipula, harga untuk satu buah kompor listrik pun menurutnya masih relatif terjangkau.

"Kompor induksi (listrik) itu harganya ada yang Rp 300-400 ribu, masih relatif terjangkau, bisa juga pakai cicilan bayarnya," pungkas Jonan.

Sebagai informasi, pemerintah memproyeksikan subsidi untuk LPG 3 kg akan sebesar Rp 56,3 triliun di 2018 ini, naik dari proyeksi di APBN 2018 yang sebesar Rp 37,6 triliun. Adapun, sebelumnya, PT Pertamina (Persero) juga memproyeksi konsumsi LPG 3 Kg Subsidi akan mengalami peningkatan hingga akhir tahun ini. 

Hingga akhir tahun konsumsi LPG melon ini bisa mencapai 6,62 juta ton, melewati 170 ribu ton dari kuota APBN 2018 sebanyak 6,45 juta ton. 

Dari data Pertamina, realisasi penyaluran LPG 3 kg subsidi hingga Juli 2018 (year to date), sebesar 3,75 juta. Realisasi ini sudah over kuota 1,1% dari target YTD Juli 2018. 

"Over kuota 2,6% dari target APBN 2018 di akhir tahun. Angka ini juga lebih tinggi 5% dari realisasi 2017 sekitar 6,29 juta ton," ujar Direktur Marketing Retail Pertamina (Persero) Mas'ud Khamid di Ruang Rapat Komisi VII, Jakarta, Selasa (28/8/2018).

Selain itu, dalam Rancangan APBN 2019, konsumsi LPG 3 kg subsidi dipatok lebih tinggi sebesar 5,42% dari target APBN 2018 menjadi 6,9 juta KL. Angka ini lebih tinggi dari prognosa Desember 2018 sebesar 6,62 juta KL.

Menurutnya, penetapan subsidi yang lebih tinggi karena melihat kebutuhan pada saat Lebaran yang biasanya mengalami peningkatan seperti tahun ini. "Tambahan juga terjadi karena ada tambahan pengguna LPG 3 kg di tahun ini sebesar 531 ribu rumah tangga dan usaha mikro. Juga asumsi pertumbuhan ekonomi 2019 sebesar 5,3%."
(gus) Next Article Subsidi Capai Rp 64 T, Ini 3 Jurus Jonan Tekan Konsumsi LPG

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular