Pertamina Butuh Bankir, Lagi-Lagi Direksi Dirombak
14 September 2018 08:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Lagi-lagi susunan direksi PT Pertamina (Persero) mengalami perombakan. Kemarin, Kamis (13/9/2018), perusahaan migas pelat merah ini kembali melaksanakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).
Setelah sebelumnya mengangkat Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama, kali ini Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno mendapuk mantan bos PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), Pahala Mansury, sebagai Direktur Keuangan BUMN migas ini. Pahala menggantikan Arief Budiman yang sebelumnya menduduki posisi tersebut.
Berdasarkan situs resmi Pertamina, Kamis (13/9/2018), Pahala N. Mansury menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) berdasarkan Surat Keputusan No. 242/MBU/09/2018, tanggal 13 September 2018, tentang Pemberhentian, Pengalihan Penugasan dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan PT Pertamina.
Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengungkapkan alasan pemerintah memilih Pahala Mansury menjadi Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero). Ini, kata Fajar, tidak terlepas dari latar belakang Pahala sebagai seorang bankir.
"Pertamina itu butuh bankir, dan Pak Pahala dianggap yang paling mengerti soal keuangan. Dia punya latar belakang bankir, keahliannya di situ, pernah jadi konsultan juga, sudah dua kali berkiprah di BUMN (Bank Mandiri dan Garuda Indonesia). Tidak mudah cari pengganti Pak Arief (Budiman)," ujarnya kepada media ketika dijumpai di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (13/9/2018).
Adapun setelah dicopot dari jabatannya sebagai Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero), Arief Budiman langsung dilantik menjadi Direktur Utama PT Danareksa (Persero).
Keputusan pergantian Direktur Utama tersebut tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Danareksa Nomor SK - 241/MBU/09/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Danareksa tertanggal 13 September 2018.
Arief Budiman menggantikan posisi Heru D Adhiningrat, yang telah menjabat sebagai Direktur Utama PT Danareksa (Persero) selama sembilan tahun.
Pada surat keputusan tersebut menyebutkan memberhentikan dengan hormat Heru D Adhiningrat sebagai Direktur Utama PT Danareksa (Persero) dengan ucapan terimakasih atas segala sumbangan dan pikirannya selama memangku jabatan tersebut.
Fajar juga membeberkan alasan pengangkatan Arief Budiman menjadi Direktur Utama PT Danareksa (Persero). Tak lain adalah untuk persiapan membentuk holding BUMN perbankan dan jasa keuangan.
"Iya betul, Pak Arief pindah ke Danareksa disiapkan untuk holding perbankan," kata Fajar.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, selama ini pemegang saham menilai Arief Budiman mencatatkan rekam kerja yang bagus. Fajar mencontohkan, Arief pernah membantu dan berpengalaman dalam pembentukan holding BUMN migas.
Sehingga, dengan didapuknya Arief menjadi bos Danareksa dapat mengulang keberhasilan di holding BUMN migas untuk holding BUMN perbankan.
"Kan dia pernah lakukan holding migas, dia mengurus keuangan, konsultan, pernah di McKinsey juga, bagus lah," pungkasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan informasi yang diterima CNBC Indonesia dari jajaran Pertamina, berikut hasil RUPSLB perusahaan migas pelat merah ini.
1. Mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Gigih Prakoso sebagai Direktur PIMR, (Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko)
2. Memberhentikan dengan hormat Arief Budiman sebagai Direktur Keuangan,
3. Mengalihkan penugasan Heru Setiawan sebagai Direktur PIMR (Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko),
4. Mengangkat Pahala N Mansury sebagai Direktur Keuangan,
5. Mengangkat Ignatius Talullembang sebagai Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia.
(prm)
Setelah sebelumnya mengangkat Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama, kali ini Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno mendapuk mantan bos PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), Pahala Mansury, sebagai Direktur Keuangan BUMN migas ini. Pahala menggantikan Arief Budiman yang sebelumnya menduduki posisi tersebut.
Berdasarkan situs resmi Pertamina, Kamis (13/9/2018), Pahala N. Mansury menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) berdasarkan Surat Keputusan No. 242/MBU/09/2018, tanggal 13 September 2018, tentang Pemberhentian, Pengalihan Penugasan dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan PT Pertamina.
Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengungkapkan alasan pemerintah memilih Pahala Mansury menjadi Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero). Ini, kata Fajar, tidak terlepas dari latar belakang Pahala sebagai seorang bankir.
![]() Pahala Mansury |
Adapun setelah dicopot dari jabatannya sebagai Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero), Arief Budiman langsung dilantik menjadi Direktur Utama PT Danareksa (Persero).
Keputusan pergantian Direktur Utama tersebut tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Danareksa Nomor SK - 241/MBU/09/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Danareksa tertanggal 13 September 2018.
Arief Budiman menggantikan posisi Heru D Adhiningrat, yang telah menjabat sebagai Direktur Utama PT Danareksa (Persero) selama sembilan tahun.
![]() Arief Budiman |
Fajar juga membeberkan alasan pengangkatan Arief Budiman menjadi Direktur Utama PT Danareksa (Persero). Tak lain adalah untuk persiapan membentuk holding BUMN perbankan dan jasa keuangan.
"Iya betul, Pak Arief pindah ke Danareksa disiapkan untuk holding perbankan," kata Fajar.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, selama ini pemegang saham menilai Arief Budiman mencatatkan rekam kerja yang bagus. Fajar mencontohkan, Arief pernah membantu dan berpengalaman dalam pembentukan holding BUMN migas.
Sehingga, dengan didapuknya Arief menjadi bos Danareksa dapat mengulang keberhasilan di holding BUMN migas untuk holding BUMN perbankan.
"Kan dia pernah lakukan holding migas, dia mengurus keuangan, konsultan, pernah di McKinsey juga, bagus lah," pungkasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan informasi yang diterima CNBC Indonesia dari jajaran Pertamina, berikut hasil RUPSLB perusahaan migas pelat merah ini.
1. Mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Gigih Prakoso sebagai Direktur PIMR, (Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko)
2. Memberhentikan dengan hormat Arief Budiman sebagai Direktur Keuangan,
3. Mengalihkan penugasan Heru Setiawan sebagai Direktur PIMR (Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko),
4. Mengangkat Pahala N Mansury sebagai Direktur Keuangan,
5. Mengangkat Ignatius Talullembang sebagai Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia.
Artikel Selanjutnya
Ini Loh Kisaran Gaji Ahok di Pertamina
(prm)