
Internasional
Target Perang Dagang Trump Selanjutnya: Jepang
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
07 September 2018 07:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan kepada kolumnis Wall Street Journal (WSJ) bahwa ia akan menyasar Jepang dalam perang dagang selanjutnya.
Kolumnis WSJ, James Freeman, menulis pada hari Kamis (6/9/2018) mengenai pembicaraan di telepon dengan Trump di mana sang presiden menjelaskan hubungan baiknya dengan pemimpin Jepang namun kemudian menambahkan "Tentu itu akan segera berakhir karena saya memberi tahu mereka berapa banyak yang harus mereka bayar."
Freeman, dalam sebuah tulisan di kolom opini, mengatakan pembicaraan di telepon itu terjadi setelah ia tampil di Fox News Channel memberikan pujian kepada sang presiden atas hasil reformasi pajak dan regulasi yang ia lakukan. Dalam sambungan telepon itu, tulis Freeman yang dikutip CNBC International, sang presiden mengatakan "masih sangat fokus untuk mengurangi defisit perdagangan dengan rekan-rekan dagang Amerika."
Trump telah menyebabkan perseteruan dagang yang tajam dengan rekan-rekan dagangnya, seperti Kanada, Meksiko, China, dan Eropa. Ia mengenakan bea impor dan mengancam akan menarik diri dariĀ perjanjian dagang berusia puluhan tahun bila kesepakatan itu tidak dibicarakan ulang sesuai dengan kemauannya.
Freeman menulis dalam kolom itu bahwa defisit perdagangan berkorelasi dengan perekonomian yang terus tumbuh sebagaimana yang dimiliki AS saat ini.
"Namun, Presiden melihat ada masalah dan bahkan jika ia menyelesaikan negosiasi dengan kawan kita di Amerika Utara dan Eropa, bukan berarti ketidakpastian perdagangan akan berakhir," tulisnya. "Sepertinya ia masih merasa terganggu dengan ketentuan perdagangan AS dengan Jepang."
(prm) Next Article Bos Bappenas Doakan Trump tak Terpilih Lagi Jadi Presiden AS
Kolumnis WSJ, James Freeman, menulis pada hari Kamis (6/9/2018) mengenai pembicaraan di telepon dengan Trump di mana sang presiden menjelaskan hubungan baiknya dengan pemimpin Jepang namun kemudian menambahkan "Tentu itu akan segera berakhir karena saya memberi tahu mereka berapa banyak yang harus mereka bayar."
Freeman, dalam sebuah tulisan di kolom opini, mengatakan pembicaraan di telepon itu terjadi setelah ia tampil di Fox News Channel memberikan pujian kepada sang presiden atas hasil reformasi pajak dan regulasi yang ia lakukan. Dalam sambungan telepon itu, tulis Freeman yang dikutip CNBC International, sang presiden mengatakan "masih sangat fokus untuk mengurangi defisit perdagangan dengan rekan-rekan dagang Amerika."
Freeman menulis dalam kolom itu bahwa defisit perdagangan berkorelasi dengan perekonomian yang terus tumbuh sebagaimana yang dimiliki AS saat ini.
"Namun, Presiden melihat ada masalah dan bahkan jika ia menyelesaikan negosiasi dengan kawan kita di Amerika Utara dan Eropa, bukan berarti ketidakpastian perdagangan akan berakhir," tulisnya. "Sepertinya ia masih merasa terganggu dengan ketentuan perdagangan AS dengan Jepang."
(prm) Next Article Bos Bappenas Doakan Trump tak Terpilih Lagi Jadi Presiden AS
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular