Kunjungi Hanoi, Jokowi Bahas Percepatan Negosiasi Batas ZEE

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
06 September 2018 20:22
Jokowi diagendakan kunjungi Hanoi pertengahan September nanti, salah satu agendanya adalah membahas percepatan negosiasi batas ZEE
Foto: REUTERS/Kham
Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi akan mendampingi Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan kunjungan kenegaraan dan kunjungan kerja ke Hanoi, Vietnam pekan depan. Kunjungan tersebut akan dilakukan pada tanggal 11-12 September 2018.

Dalam kunjungan kenegaraan, Jokowi akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Vietnam Tran Dai Quang untuk membahas peningkatan kerja sama ekonomi, maritim dan perikanan, serta investasi.

Keduanya juga akan membicarakan upaya-upaya untuk mengurangi hambatan perdagangan, serta percepatan penyelesaian negosiasi batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) antar kedua negara.

"Pertumbuhan ekonomi yang rata-rata 5% membuat kedua negara memiliki peluang untuk kerja sama. Tidak hanya sebagai kompetitor, tetapi juga saling melengkapi satu sama lain," kata Arrmanatha Nasir, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, dalam paparan rutin hari Kamis (6/9/2018).
 
Arrmanatha mengatakan rencananya ada beberapa kesepakatan yang ditandatangani kedua kepala negara setelah pertemuan bilateral, diantaranya:
1. Rencana aksi implementasi kerja sama strategis Indonesia-Vietnam, untuk menindaklanjuti kerangka kerja sama periode 2019-2023
2. Nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) kesehatan, untuk memperbarui MoU terkait yang ditandatangani tahun 1992
3. Implementasi MoU di bidang pariwisata, sebagai tindak lanjut program kerja MoU pariwisata yang disepakati tahun 1994
4. Joint Communique mengenai penangkapan ikan ilegal atau illegal unreported (IU) fishing.

Sementara dalam kunjungan kerjanya, Jokowi akan menghadiri sekaligus menjadi panelis di World Economic Forum (WEF) tentang ASEAN.
Dalam forum bertema Prioritas ASEAN dalam Revolusi Industri Keempat (ASEAN Priorities in the Fourth Industry of Revolution) tersebut, Jokowi akan menyampaikan pentingnya ASEAN memiliki strategi dalam menghadapi dampak revolusi industri keempat.

Selain itu, Arrmanatha mengatakan Jokowi juga akan membahas pengembangan kerja sama dengan para pemangku kepentingan terkait revolusi industri keempat guna mengoordinasikan usaha kecil dan menengah (UKM) dan perusahaan rintisan (startup) di dalam rantai global.
 



(gus) Next Article Jepang Ikut Dukung RI Jadi Anggota Dewan Keamanan PBB

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular