Siap-siap! Belanja di Malaysia Akan Makin Mahal
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
30 August 2018 13:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Malaysia akan mengenakan pajak penjualan barang antara 5% dan 10%. Sementara itu, jasa akan dikenai retribusi 6%.
Aturan pajak baru itu akan mulai berlaku pada 1 September mendatang, kata Subromaniam Tholasy, kepala bea cukai Malaysia, dilansir dari Reuters hari Kamis (30/8/2018).
Pemerintah Malaysia sedang memperkenalkan kembali Pajak Penjualan dan Jasa (SST) yang sebelumnya telah digantikan Pajak Barang dan Jasa (GST).
Pemerintahan baru Negeri Jiran yang dipimpinĀ Perdana Menteri Mahathir Mohamad mencabut GST yang kurang disukai pada awal bulan ini.
Sebelumnya, GST yang mencakup berbagai item dan layanan yang lebih luas dibandingkan dengan SST ditetapkan sebesar 6%.
Menteri keuangan Malaysia di bulan Mei mengatakan penghapusan GST itu akanĀ menciptakan defisit sebesar 21 miliar ringgit atau sekitar Rp 70 triliun dalam anggaran negara.
Sebagian besar dari defisit itu akan ditutup dari peningkatan pendapatan yang terkait minyak dan pemangkasan anggaran berbagai proyek infrastruktur.
Lee Guan Eng mengatakan penghapusan pajak pada 1 Juni dapat diimbangi dengan 5,4 miliar ringgit pendapatan yang terkait dengan minyak dan pemotongan anggaran untuk proyek-proyek non-esensial sebesar 10 miliar ringgit.
(prm) Next Article PM Mahathir Setuju Gojek Beroperasi di Malaysia
Aturan pajak baru itu akan mulai berlaku pada 1 September mendatang, kata Subromaniam Tholasy, kepala bea cukai Malaysia, dilansir dari Reuters hari Kamis (30/8/2018).
Pemerintah Malaysia sedang memperkenalkan kembali Pajak Penjualan dan Jasa (SST) yang sebelumnya telah digantikan Pajak Barang dan Jasa (GST).
Sebelumnya, GST yang mencakup berbagai item dan layanan yang lebih luas dibandingkan dengan SST ditetapkan sebesar 6%.
Menteri keuangan Malaysia di bulan Mei mengatakan penghapusan GST itu akanĀ menciptakan defisit sebesar 21 miliar ringgit atau sekitar Rp 70 triliun dalam anggaran negara.
Sebagian besar dari defisit itu akan ditutup dari peningkatan pendapatan yang terkait minyak dan pemangkasan anggaran berbagai proyek infrastruktur.
Lee Guan Eng mengatakan penghapusan pajak pada 1 Juni dapat diimbangi dengan 5,4 miliar ringgit pendapatan yang terkait dengan minyak dan pemotongan anggaran untuk proyek-proyek non-esensial sebesar 10 miliar ringgit.
(prm) Next Article PM Mahathir Setuju Gojek Beroperasi di Malaysia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular