Internasional
Malaysia Hapus Pajak Barang dan Jasa, Mulai 1 Juni 2018
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
17 May 2018 09:48

Kuala Lumpur, CNBC Indonesia - Pemerintahan baru Malaysia memenuhi janji kampanyenya untuk menghapuskan good and services tax atau pajak barang dan jasa (GTS). Penghampusan ini akan berlaku 1 Juni 2018 dan akan mendorong pengeluaran tetapi akan menekan posisi fiskal (defisit fiskal).
Perdana Menteri Mahathir Mohamad yang memenangkan pemilihan umum pekan lalu telah bersumpah selama masa kampanye untuk menghapuskan GST (Good and Service Tax) 6 % untuk mencegah meningkatnya biaya hidup. Pemimpin yang disingkirkan olehnya, Najib Razak telah menerapkan pajak tersebut pada tahun 2015 di tengah rendahnya harga minyak.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (16/5/2018), Departemen Keuangan mengatakan GST akan berubah menjadi 0% mulai dari 1 Juni, seperti dilansir Reuters.
Selain menghapuskan GTS, Mahathir juga berjanji akan menerapkan kembali subsidi bahan bakar, yang dapat meningkatkan defisit fiskal Malaysia.
Lembaga pemeringkat Moody's pekan ini mengatakan penghapusan GST akan menjadi kredit negatif untuk Malaysia karena akan memotong sumber pendapatan yang signifikan bagi pemerintah.
Pemerintah Najib telah merencanakan untuk mengumpulkan 43,8 miliar ringgit (US$11,05 miliar) pada 2018 dari GST, sekitar 18% dari total pendapatan negara.
Dilansir dari CNBC International, Zeti Akhthar Aziz, penasihat senior pemerintah Malaysia, pada hari Selasa mengatakan Malaysia akan mampu mengurangi defisit fiskal dengan mengendalikan pengeluaran tanpa adanya GST.
Zeti, mantan gubernur bank sentral yang sudah lama menjabat, mengatakan pemerintah akan memprioritaskan kembali proyek-proyek, meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan di sektor publik.
(roy) Next Article Menkeu: Target Fiskal Najib Razak Cs Tak Realistis
Perdana Menteri Mahathir Mohamad yang memenangkan pemilihan umum pekan lalu telah bersumpah selama masa kampanye untuk menghapuskan GST (Good and Service Tax) 6 % untuk mencegah meningkatnya biaya hidup. Pemimpin yang disingkirkan olehnya, Najib Razak telah menerapkan pajak tersebut pada tahun 2015 di tengah rendahnya harga minyak.
Lembaga pemeringkat Moody's pekan ini mengatakan penghapusan GST akan menjadi kredit negatif untuk Malaysia karena akan memotong sumber pendapatan yang signifikan bagi pemerintah.
Pemerintah Najib telah merencanakan untuk mengumpulkan 43,8 miliar ringgit (US$11,05 miliar) pada 2018 dari GST, sekitar 18% dari total pendapatan negara.
Dilansir dari CNBC International, Zeti Akhthar Aziz, penasihat senior pemerintah Malaysia, pada hari Selasa mengatakan Malaysia akan mampu mengurangi defisit fiskal dengan mengendalikan pengeluaran tanpa adanya GST.
Zeti, mantan gubernur bank sentral yang sudah lama menjabat, mengatakan pemerintah akan memprioritaskan kembali proyek-proyek, meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan di sektor publik.
(roy) Next Article Menkeu: Target Fiskal Najib Razak Cs Tak Realistis
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular