
Liverpool Batal 'Bersaudara' dengan Manchester City
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
24 August 2018 18:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Syeikh Mansour Zayed Al Nahyan adalah fenomena. Pada 2008, sang syeikh membeli Manchester City dari Thaksin Shinawatra dengan valuasi 'hanya' 210 juta poundsterling (Rp 3,94 triliun dengan kurs saat ini).
Di bawah gelontoran uang tak berseri, The Citizens berubah dari klub semenjana menjadi kekuatan luar biasa. Tiga gelar Liga Primer Inggris, satu Piala FA, tiga Piala Liga, dan dua Community Shield adalah hasil dari investasi besar-besaran dari orang kaya asal Uni Emirat Arab ini.
Syeikh Mansour berasal dari keluarga Al Nahyan, yang kini menjadi emir di Abu Dhabi. Tidak hanya Syeikh Mansour, keluarga Al Nahyan juga berlipah kekayaan. Keluarga ini ditaksir punya kekayaan sekira US$ 150 miliar atau Rp 2.191,76 triliun. Hampir setara dengan total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 yang senilai Rp 2.220,7 triliun.
Oleh karena itu, keluarga Al Nahyan tentu adalah magnet yang sangat menarik perhatian. Semua orang mungkin ingin merasakan sedikit saja dari kekayaan mereka.
Liverpool FC hampir saja merasakan madu keluarga Al Nahyan. Mengutip BBC, seorang sumber di manajemen Si Merah mengungkapkan perwakilan dari Syeikh Khaled Bin Zayed Al Nahyan mencoba melakukan pendekatan. Syeikh Khaled merupakan sepupu dari Syeikh Mansour, pemilik Manchester City.
Tidak tanggung-tanggung, Syiekh Khaled dikabarkan berani membayar 2 miliar poundsterling (Rp 37,57 triliun). Padahal menurut taksiran Forbes, valuasi Liverpool 'hanya' US$ 1,49 miliar (Rp 21,78 triliun).
Namun kesepakatan itu gagal karena tidak ada kejelasan. Fenway Sport Group (FSG), pemilik Liverpool asal Amerika Serikat (AS), juga masih ingin melanjutkan investasi mereka untuk membawa Liverpool ke khittah-nya yaitu kekuatan elit di jagat sepakbola Eropa dan dunia. Liverpool pun batal 'bersaudara' dengan Manchester City.
"Segala bentuk diskusi tentang angka dan valuasi harus melalui proses yang penuh kredibilitas," tegas sang sumber.
Meski itu hanya rumor dan belum ada konfirmasi dari pihak Syeikh Khaled maupun Liverpool, tetapi uang 2 miliar poundsterling adalah jumlah yang fantastis. Andai itu terjadi, maka menjadi akuisisi terbesar dalam sejarah klub sepakbola melampaui jumlah yang dibayar keluarga Glazer kala membeli Manchester United pada 2005 dengan mahar 790 juta poundsterling (Rp 14,85 miliar).
Di bawah FSG saja Liverpool sudah belanja besar-besaran di bursa transfer musim panas 2018/2019. Liverpool mendatangkan Alisson Becker, Naby Keita, Fabinho, dan Xherdan Shaqiri dengan biaya 163,7 juta poundsterling (Rp 3,07 triliun). Kalau dimiliki oleh keluarga Al Nahyan, Liverpool bisa lebih boros dari itu dan membangun tim super.
Uang memang bisa membeli gelar seperti yang dilakukan Manchester City. Namun Liverpool lebih dari itu. Uang itu penting, tetapi Liverpool punya modal lain yaitu gairah. Passion beyond reason...
(aji/wed) Next Article Raup Rp 2,81 T, Liverpool Juara Liga Inggris untuk Soal Duit!
Di bawah gelontoran uang tak berseri, The Citizens berubah dari klub semenjana menjadi kekuatan luar biasa. Tiga gelar Liga Primer Inggris, satu Piala FA, tiga Piala Liga, dan dua Community Shield adalah hasil dari investasi besar-besaran dari orang kaya asal Uni Emirat Arab ini.
Syeikh Mansour berasal dari keluarga Al Nahyan, yang kini menjadi emir di Abu Dhabi. Tidak hanya Syeikh Mansour, keluarga Al Nahyan juga berlipah kekayaan. Keluarga ini ditaksir punya kekayaan sekira US$ 150 miliar atau Rp 2.191,76 triliun. Hampir setara dengan total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 yang senilai Rp 2.220,7 triliun.
Liverpool FC hampir saja merasakan madu keluarga Al Nahyan. Mengutip BBC, seorang sumber di manajemen Si Merah mengungkapkan perwakilan dari Syeikh Khaled Bin Zayed Al Nahyan mencoba melakukan pendekatan. Syeikh Khaled merupakan sepupu dari Syeikh Mansour, pemilik Manchester City.
Tidak tanggung-tanggung, Syiekh Khaled dikabarkan berani membayar 2 miliar poundsterling (Rp 37,57 triliun). Padahal menurut taksiran Forbes, valuasi Liverpool 'hanya' US$ 1,49 miliar (Rp 21,78 triliun).
Namun kesepakatan itu gagal karena tidak ada kejelasan. Fenway Sport Group (FSG), pemilik Liverpool asal Amerika Serikat (AS), juga masih ingin melanjutkan investasi mereka untuk membawa Liverpool ke khittah-nya yaitu kekuatan elit di jagat sepakbola Eropa dan dunia. Liverpool pun batal 'bersaudara' dengan Manchester City.
"Segala bentuk diskusi tentang angka dan valuasi harus melalui proses yang penuh kredibilitas," tegas sang sumber.
Meski itu hanya rumor dan belum ada konfirmasi dari pihak Syeikh Khaled maupun Liverpool, tetapi uang 2 miliar poundsterling adalah jumlah yang fantastis. Andai itu terjadi, maka menjadi akuisisi terbesar dalam sejarah klub sepakbola melampaui jumlah yang dibayar keluarga Glazer kala membeli Manchester United pada 2005 dengan mahar 790 juta poundsterling (Rp 14,85 miliar).
Di bawah FSG saja Liverpool sudah belanja besar-besaran di bursa transfer musim panas 2018/2019. Liverpool mendatangkan Alisson Becker, Naby Keita, Fabinho, dan Xherdan Shaqiri dengan biaya 163,7 juta poundsterling (Rp 3,07 triliun). Kalau dimiliki oleh keluarga Al Nahyan, Liverpool bisa lebih boros dari itu dan membangun tim super.
Uang memang bisa membeli gelar seperti yang dilakukan Manchester City. Namun Liverpool lebih dari itu. Uang itu penting, tetapi Liverpool punya modal lain yaitu gairah. Passion beyond reason...
(aji/wed) Next Article Raup Rp 2,81 T, Liverpool Juara Liga Inggris untuk Soal Duit!
Most Popular