
Konsulat Australia di Surabaya Terima Ancaman Teror
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
23 August 2018 17:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Konsulat Australia di Surabaya, Jawa Timur, memperkuat langkah-langkah pengamanan pada hari Kamis (23/8/2018). Pengamanan ini dilakukan setelah unggahan di media sosial meminta militan Indonesia untuk membunuh para pejabat di sana.
Departemen Luar Negeri Australia memperbarui travel advisory pada hari Kamis dan meminta pejabat Australia di Surabaya untuk tidak menghadiri acara di Universitas Airlangga "karena kekhawatiran keamanan yang meningkat".
Secara anonim, dua sumber di Indonesia mengatakan adanya ancaman keamanan terkait dengan postingan di media sosial yang mendesak orang Indonesia di Surabaya dan provinsi Jawa Timur untuk "Bunuh para pejabat Australia ini".
"Australia adalah anggota koalisi internasional yang melawan Islamic State (ISIS) yang telah membantai ribuan Muslim. Balaskan dendam darah Muslim," kata pesan itu, yang dilihat oleh Reuters dan diverifikasi oleh pejabat tersebut sebagai sumber kekhawatiran mereka.
Salah satu sumber keamanan di Indonesia mengatakan posting tersebut tersebar di aplikasi Telegram. Lalu, menyebar ke platform media sosial lainnya. Pesan tersebut tampaknya berasal dari Belanda.
"Itu tidak kredibel," kata sumber itu kepada Reuters dalam sebuah pesan singkat. "(Tidak ada) bukti kemampuan atau siapapun di daerah tersebut yang merespons pesan ini."
Australia telah membuka kantor konsulat di kota terbesar kedua di Indonesia, Surabaya, pada awal bulan ini.
Di bulan Mei, serangkaian pemboman bunuh diri di Surabaya telah menewaskan sekitar 30 orang, termasuk para pembawa bom. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang terburuk di Indonesia selama lebih dari satu dekade.
Sejak saat itu, kepolisian telah menahan sekitar 250 tersangka militan dan membunuh 21 orang lainnya, dilansir dari Reuters.
Indonesia, yang telah bergulat dengan ISIS selama hampir dua dekade, sedang menjadi tuan rumah Asian Games.
Mereka telah mengerahkan 100.000 personil militer dan polisi untuk mengamankan acara yang diadakan di Jakarta dan Palembang.
Baik ancaman di media sosial maupun travel advisory Australia yang mengindikasikan Asian Games juga ditargetkan.
Meski begitu, advisory itu menyatakan pemerintah Australia terus "menerima informasi yang mengindikasikan teroris mungkin telah merencanakan serangan di Indonesia."
Sampai saat ini tingkat keamanan Australia masih waspada tingkat tinggi dan mengingatkan para traveler untuk "sangat waspada" saat berada di Indonesia.
(prm) Next Article Australia Perluas Area Lockdown ke Pedesaan!
Departemen Luar Negeri Australia memperbarui travel advisory pada hari Kamis dan meminta pejabat Australia di Surabaya untuk tidak menghadiri acara di Universitas Airlangga "karena kekhawatiran keamanan yang meningkat".
Secara anonim, dua sumber di Indonesia mengatakan adanya ancaman keamanan terkait dengan postingan di media sosial yang mendesak orang Indonesia di Surabaya dan provinsi Jawa Timur untuk "Bunuh para pejabat Australia ini".
Salah satu sumber keamanan di Indonesia mengatakan posting tersebut tersebar di aplikasi Telegram. Lalu, menyebar ke platform media sosial lainnya. Pesan tersebut tampaknya berasal dari Belanda.
"Itu tidak kredibel," kata sumber itu kepada Reuters dalam sebuah pesan singkat. "(Tidak ada) bukti kemampuan atau siapapun di daerah tersebut yang merespons pesan ini."
Australia telah membuka kantor konsulat di kota terbesar kedua di Indonesia, Surabaya, pada awal bulan ini.
Di bulan Mei, serangkaian pemboman bunuh diri di Surabaya telah menewaskan sekitar 30 orang, termasuk para pembawa bom. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang terburuk di Indonesia selama lebih dari satu dekade.
Sejak saat itu, kepolisian telah menahan sekitar 250 tersangka militan dan membunuh 21 orang lainnya, dilansir dari Reuters.
Indonesia, yang telah bergulat dengan ISIS selama hampir dua dekade, sedang menjadi tuan rumah Asian Games.
Mereka telah mengerahkan 100.000 personil militer dan polisi untuk mengamankan acara yang diadakan di Jakarta dan Palembang.
Baik ancaman di media sosial maupun travel advisory Australia yang mengindikasikan Asian Games juga ditargetkan.
Meski begitu, advisory itu menyatakan pemerintah Australia terus "menerima informasi yang mengindikasikan teroris mungkin telah merencanakan serangan di Indonesia."
Sampai saat ini tingkat keamanan Australia masih waspada tingkat tinggi dan mengingatkan para traveler untuk "sangat waspada" saat berada di Indonesia.
(prm) Next Article Australia Perluas Area Lockdown ke Pedesaan!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular