Mantan Ketua Tim Kampanye Trump Divonis Bersalah

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
22 August 2018 17:32
Manafort tampak berdiri dan diam ketika putusan dibacakan.
Foto: (AFP PHOTO / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Drew Angerer)
Virginia, CNBC Indonesia -- Mantan Ketua Tim Pemenangan Donald Trump, Paul Manafort, divonis bersalah atas delapan pelanggaran di bidang keuangan pada Selasa (21/8/2018) waktu AS. Dakwaan tersebut merupakan kemenangan bagi Jaksa Khusus Robert Mueller dalam persidangan pertama dari rangkaian investigasi terhadap peran Rusia dalam Pilpres AS 2016.

Setelah mempertimbangkan selama hampir empat hari, juri yang beranggotakan 12 orang memutuskan Manafort bersalah atas dua penipuan bank, lima penipuan pajak, dan satu kegagalan melaporkan rekening bank asing. Seperti dilansir Reuters, Rabu (22/8/2018), Hakim TS Ellis dalam putusannya pun menyatakan Manafort bersalah. Manafort tampak berdiri dan diam ketika putusan dibacakan.

Jaksa penuntut umum menuduh Manafort menyembunyikan US$ 16 juta (Rp 233,7 miliar) dari otoritas pajak AS. Uang tersebut diperoleh sebagai konsultan politik untuk politikus pro Rusia di Ukraina. Uang itu juga digunakan untuk membiayai gaya hidupnya yang mewah. Kemudian, Manafort pun berbohong kepada bank-bank guna mendapatkan pinjaman sebesar $20 juta setelah pendapatan dari Ukraina menipis dan Manafort membutuhkan uang.

Dua tuntutan penipuan bank itu masing-masing memiliki potensi hukuman penjara hingga 30 tahun. Namun, beberapa pakar memprediksi Manafort yang berusia 69 tahun akan menerima hukuman penjara sekitar 10 tahun.

Tuntutan terhadap Manafort sebagian besar terjadi sebelum yang bersangkutan bekerja untuk pemenangan Trump pada dua tahun lalu. Kepada Reuters, Kevin Downing yang juga pengacara Manofort, mengaku kliennya Cecelia atas putusan itu.

Putusan terhadap Manafort tak pelak memicu kemarahan dari Trump. Dia berkali-kali mencoba melindungi Manafort sembari menyebut investigasi Mueller sebagai "witch hunt", ungkapan untuk sebuah percobaan menghukum sekelompok orang yang dituduh melakukan sesuatu.

"Paul Manafort adalah orang baik. [...] Itu tidak melibatkan saya, tetapi saya masih merasa [...] hal yang sangat menyedihkan terjadi," kata Trump sebelum berkampanye di Virginia Barat, Selasa malam. "Ini tidak ada hubungannya dengan kolusi Rusia."

Putusan terhadap Manafort atas delapan tuduhan itu muncul di jam yang sama ketika mantan pengacara pribadi Trump, Michael Cohen, terbukti bersalah di pengadilan New York atas pelanggaran keuangan kampanye dan kesalahan lainnya.

Kantor Mueller menolak untuk berkomentar terkait putusan itu.

Manafort akan menghadapi sidang kedua pada tanggal 17 September di Washington. Di sana dia dituntut karena melakukan pencucian uang, tidak mendaftar sebagai pelobi di AS untuk pekerjaannya ke politisi pro Kremlin di Ukraina, dan menghalangi keadilan.

Sidang kedua dijanjikan akan menggali lebih dalam koneksi Rusia dengan Manafort. Koneksi yang dimaksud termasuk relasi dengan Konstantin Kilimnik, seorang konsultan politik Ukraina-Rusia yang didakwa bersama dengan Manafort. Mueller juga menyebut Kilimnik memiliki ikatan dengan intelijen Rusia.

Kemenangan signifikan
Mark Warner selaku pejabat senior dari Partai Demokrat di Komite Intelijen Senat AS memperingatkan segala upaya Trump dalam menggunakan kekuasaan kepresidenan untuk mengampuni Manafort atau mencampuri investigasi Mueller.

"Itu akan menjadi penyalahgunaan kekuasaan yang buruk dan membutuhkan tindakan segera dari Kongres," kata Warner.

Senator dari Partai Republik Lindsey Graham mengatakan dalam sebuah pernyataan mengatakan, "Belum ada tuntutan atau keputusan atas kolusi dengan Pemerintah Rusia oleh semua anggota kampanye Trump pada Pilpres 2016."

Moskow menampik terlibat di dalam pemilu tahun 2016 dan Trump berkata tidak ada kolusi. David Weinstein selaku mantan jaksa penuntut federal di Miami mengatakan putusan bersalah atas delapan dari 18 tuduhan adalah "kemenangan signifikan" untuk Mueller".


(miq/miq) Next Article Breaking News: Respons Resmi Trump Tanggapi Kerusuhan Capitol

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular