Masuk Musim Kemarau, Penjualan Semen di RI Laris Manis

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
16 August 2018 14:54
Pembangunan rumah tinggal mulai menggeliat memasuki musim kemarau.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan semen yang diproduksi pabrikan nasional pada periode Januari-Juli 2018 naik 9,4% secara tahunan (yoy) menjadi 39,47 juta ton dari 36,07 juta ton pada tahun lalu.

Data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menunjukkan penjualan domestik masih mendominasi dengan volume penjualan mencapai 36,38 juta ton, naik 5,1% dari tahun lalu sebesar 34,63 juta ton.

Artinya, kontribusi pasar domestik mencapai lebih dari 90% penjualan semen nasional.


Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit Dwiwahjono, mengungkapkan bahwa 80% konsumsi semen ditopang oleh masyarakat.

Hal ini didorong pembangunan konstruksi dan properti, khususnya rumah tinggal yang mulai menggeliat memasuki musim kemarau.

"Faktor cuaca yang sudah mulai kemarau mendorong konsumsi masyarakat untuk mulai membangun rumah sehingga demand semen naik. Kalau musim hujan kan konstruksi banyak yang tertunda," jelas Sigit kepada CNBC Indonesia, Kamis (16/8/2018).

Sementara itu, Sigit mengakui kondisi oversuplai industri semen pada kuartal lalu berhasil dialihkan ke ekspor untuk menjaga utilisasinya tetap terjaga.

Tercatat, meskipun volume penjualan ekspor masih tergolong kecil namun kinerjanya meningkat signifikan.

ASI mencatat sepanjang Januari - Juli 2018, ekspor semen dari RI mencetak penjualan sebanyak 3,08 juta ton atau meroket sekitar 114% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang hanya 1,43 juta ton.

Sigit menyebut negara-negara ASEAN, Australia dan Bangladesh sebagai pasar ekspor utama produk semen dan klinker RI sepanjang tahun ini.
(ray) Next Article Industri Semen Terimpit Kelebihan Penawaran

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular