Impor Meroket, Defisit Neraca Dagang Capai US$ 2 M di Juli

Herdaru Purnomo & Raditya Hanung Prakoswa, CNBC Indonesia
15 August 2018 11:26
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis nilai ekspor dan impor pada Juli 2018.
Foto: CNBC Indonesia/Lidya Julita S
Jakarta, CNBC IndonesiaBadan Pusat Statistik (BPS) merilis nilai ekspor dan impor pada Juli 2018.

Pada periode tersebut, ekspor Indonesia tembus US$ 16,24 miliar atau tumbuh 19,33% secara tahunan (year-on-year/YoY). Sementara impor naik 31,56% YoY menjadi US$18,27 miliar. Sehingga defisit neraca perdagangan bulanl lalu mencapai US$2,03 miliar.

Defisit itu jauh lebih besar daripada konsensus CNBC Indonesia yang meramal defisit sebesar US$640 juta. Berdasarkan survei CNBC Indonesia kepada sejumlah ekonom, impor diprediksikan hanya tumbuh sebesar 13,4% YoY, sementara ekspor diperkirakan naik 11,3% YoY. 

Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi persnya mengatakan nilai impor melesat hingga 31,56% atau mencapai US$ 18,27 miliar dipengaruhi barang konsumsi.

"Impor bahan konsumsi melesat 60,75%. Di antaranya beras, apel dari China, daging dari India, dan beberapa jenis obat-obatan. Itu yang menyebabkan barang impor konsumsi kita naik" kata Suhariyanto.


(FLASH NEWS)



(RHG) Next Article Impor RI Anjlok Tanda Industri Tak Berjalan Normal

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular