BI Prediksi CAD Kuartal III Senasib dengan Kuartal II

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
12 August 2018 21:02
BI prediksi transaksi berjalan kuartal III defisit di angka serupa dengan kuartal II
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia- Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi transaksi berjalan (current account) pada kuartal II-2018 tekor US$ 8,03 miliar atau 3,04% dari produk domestik bruto (PDB).

Posisi tersebut, jauh lebih dalam dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu US$ 5,72 miliar (2,21% dari PDB), atau periode sama tahun lalu yang mencapai US$ 4,7 miliar (1,86% dari PDB).



Pada kuartal III-2018, bank sentral pun memperkirakan posisi defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) akan bernasib sama seperti kuartal III-2018, meskipun akan menurun di akhir kuartal IV-2018.

"Trend kuartal III-2018 kurang lebih sama dengan kuartal II-2018 dan turun di kuartal IV-2018," kata Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo kepada CNBC Indonesia, Minggu (12/8/2018).

Dody menegaskan, pemerintah bersama bank sentral sudah berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan yang selama ini membuat posisi defisit transaksi berjalan melebar.

Misalnya, dengan meningkatkan kinerja ekspor nasional untuk mendorong devisa, sampai dengan langkah substitusi impor. Selain itu, juga menggeliatkan kembali industri pariwisata Indonesia.

"Ini sebagai quick win efforts penghasil devisa ekspor. Saya yakin pemerintah akan semakkin serius dalam kaitan ini," katanya.

Hingga akhir tahun, BI memproyeksikan posisi defisit transaksi berjalan berada di bawah 3% dari PDB atau di bawah batas aman maksimal yang sudah ditetapkan dalam aturan.

Meski begitu, bagi bank sentral posisi CAD pada kuartal II-2018  cukup berkualitas karena masih mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang tercermin dari kenaikan impor."Defisit CAD dipandang berkualitas atau good deficit karena diperlukan untuk menjaga pertumbuhan," jelasnya.

BI pun membantah, bahwa pelebaran defisit transaksi berjalan pada kuartal II-2018 menjadi 'peringatan' bagi bank sentral maupun pemerintah. Sebab, BI bersama pemerintah akan terus menjaga posisi CAD tetap sehat. "Kenapa harus alarm? Ada positif background, bahwa impor terkait yang produktif ekonomi," tegasnya

(gus) Next Article Waduh! Defisit Transaksi Berjalan Makin Parah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular