
Internasional
AS Keluar, WTO Kehilangan Kredibilitas
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
09 August 2018 15:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kini bisa disebut sebagai ikon kebijakan perdagangan protektif dengan slogan "America First" serta berbagai tarif impor yang ia kenakan terhadap berbagai produk dari negara-negara rekan dagangnya.
Indonesia juga akhirnya masuk dalam pusaran perseteruan dagang dengan mantan taipan properti itu setelah AS mengajukan permohonan pengenaan ganti rugi akibat larangan impor Indonesia ke WTO.
Meskipun pemerintahannya masih menggunakan sistem WTO dalam menyelesaikan berbagai isu perdagangan global, Trump pernah dikabarkan ingin menarik AS keluar dari Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO), sebuah tindakan yang akan mengacaukan sistem perdagangan internasional berusia puluhan tahun ini.
Situs berita Axios pada akhir bulan Juni dengan mengutip seorang sumber anonim melaporkan Trump sudah berulang kali bertanya ke para penasihatnya tentang upaya mengeluarkan AS dari WTO. Sumber tersebut juga berkata Trump menyebut seluruh dunia menggunakan organisasi itu untuk "mengacaukan Amerika Serikat", demikian dilansir dari Business Insider hari Kamis (9/8/2018).
WTO adalah lembaga yang memiliki tujuan untuk menyelesaikan perselisihan perdagangan internasional menggunakan sistem berbasis aturan. Secara teori, WTO menghentikan praktik perdagangan tidak adil dan menghentikan ancaman perang dagang.
Organisasi itu secara resmi didirikan di tahun 1995 berdasarkan Kesepakatan Umum tentang Tarif dan Perdagangan (General Agreement on Trade and Tariffs/ GATTs).
Menarik AS dari WTO akan menurunkan legitimasi organisasi itu, menghapuskan ekonomi terbesar dunia dari keanggotaannya, dan memicu kemungkinan negara-negara lain tidak akan mengikuti sistem peraturan perdagangan yang diciptakan oleh komunitas internasional.
Menurut Axios, para pejabat Gedung Putih tidak menyanggupi usulan Trump untuk keluar dari WTO dan secara khusus mengabaikan usulan tersebut meski sang presiden berkali-kali mengutarakannya.
Trump memerlukan persetujuan Kongres untuk mengeluarkan AS dari WTO, sesuatu yang kemungkinan tidak akan ia dapatkan.
Di saat yang sama, Edward Alden selaku senior fellow di Dewan Hubungan Luar Negeri mengatakan kepada Business Insider bahwa sikap masa bodoh Trump terhadap peraturan WTO dalam menerapkan bea masuk baja dan aluminium impor sebenarnya membuat penarikan diri AS dari organisasi itu tidak perlu lagi dilakukan.
"Sementara Anda tidak pernah tahu [apa yang akan terjadi] dengan presiden ini, saya menilai tidak mungkin Trump mencoba mengeluarkan AS dari WTO," kata Alden. "Dia sudah menunjukkan bahwa dia bisa melakukan kebijakan yang dia inginkan tanpa menghormati peraturan-peraturan WTO. WTO tidak menjadi kendala bagi pemerintahan ini."
Meskipun begitu, Alden menambahkan jika Trump berhasil mengeluarkan AS dari WTO, maka hal itu akan menjadi dampak negatif yang serius untuk perekonomian global.
"Tentu saja jika dia berhasil mengeluarkan [AS dari WTO], itu akan menciptakan ketidakpastian perdagangan yang lebih besar, yang tidak baik untuk perekonomian," katanya. "Namun, sudah ada banyak ketidakpastian saat ini."
Simon Lester, associate director di Cato Institute's Herbert A. Stiefel Center for Trade Policy Studies, berkata keluarnya AS dari WTO kemungkinan besar akan menyebabkan "bencana ekonomi". Ia pun menyebutkan tiga "kerugian besar"nya.
"Itu artinya AS bisa dihadapkan dengan batasan perdagangan yang lebih tinggi di semua pasar ekspor besarnya, karena negara-negara ini tidak akan lagi terikat pada janji-janji mereka untuk menurunkan tarif terhadap produk-produk AS ataupun untuk tidak mendiskriminasi produk-produk AS," kata Lester.
"Itu juga bisa berarti negara-negara yang tidak menjadi bagian dari [kesepakatan perdagangan bebas] terpisah dengan AS tidak akan lagi memiliki kewajiban untuk melindungi kekayaan intelektual AS."
"Itu artinya AS tidak akan memiliki mekanisme pelaksanaan yang baik untuk mengatasi batasan perdagangan luar negeri."
Menteri Keuangan Steve Mnuchin membantah pemberitaan itu dengan berkata "berlebihan" menyebut Trump ingin mengeluarkan AS dari WTO. Dia pun menyebut pemberitaan Axios sebagai "kabar bohong".
Sementara itu, Direktur Legislatif Gedung Putih Marc Short mengatakan Trump frustasi dengan WTO, tetapi dia tidak mengetahui segala bentuk rencana untuk mengeluarkan AS dari organisasi itu.
(prm) Next Article China Minta Izin WTO untuk Kenakan Sanksi ke AS
Indonesia juga akhirnya masuk dalam pusaran perseteruan dagang dengan mantan taipan properti itu setelah AS mengajukan permohonan pengenaan ganti rugi akibat larangan impor Indonesia ke WTO.
Meskipun pemerintahannya masih menggunakan sistem WTO dalam menyelesaikan berbagai isu perdagangan global, Trump pernah dikabarkan ingin menarik AS keluar dari Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO), sebuah tindakan yang akan mengacaukan sistem perdagangan internasional berusia puluhan tahun ini.
WTO adalah lembaga yang memiliki tujuan untuk menyelesaikan perselisihan perdagangan internasional menggunakan sistem berbasis aturan. Secara teori, WTO menghentikan praktik perdagangan tidak adil dan menghentikan ancaman perang dagang.
Organisasi itu secara resmi didirikan di tahun 1995 berdasarkan Kesepakatan Umum tentang Tarif dan Perdagangan (General Agreement on Trade and Tariffs/ GATTs).
Menarik AS dari WTO akan menurunkan legitimasi organisasi itu, menghapuskan ekonomi terbesar dunia dari keanggotaannya, dan memicu kemungkinan negara-negara lain tidak akan mengikuti sistem peraturan perdagangan yang diciptakan oleh komunitas internasional.
Menurut Axios, para pejabat Gedung Putih tidak menyanggupi usulan Trump untuk keluar dari WTO dan secara khusus mengabaikan usulan tersebut meski sang presiden berkali-kali mengutarakannya.
Trump memerlukan persetujuan Kongres untuk mengeluarkan AS dari WTO, sesuatu yang kemungkinan tidak akan ia dapatkan.
Di saat yang sama, Edward Alden selaku senior fellow di Dewan Hubungan Luar Negeri mengatakan kepada Business Insider bahwa sikap masa bodoh Trump terhadap peraturan WTO dalam menerapkan bea masuk baja dan aluminium impor sebenarnya membuat penarikan diri AS dari organisasi itu tidak perlu lagi dilakukan.
"Sementara Anda tidak pernah tahu [apa yang akan terjadi] dengan presiden ini, saya menilai tidak mungkin Trump mencoba mengeluarkan AS dari WTO," kata Alden. "Dia sudah menunjukkan bahwa dia bisa melakukan kebijakan yang dia inginkan tanpa menghormati peraturan-peraturan WTO. WTO tidak menjadi kendala bagi pemerintahan ini."
Meskipun begitu, Alden menambahkan jika Trump berhasil mengeluarkan AS dari WTO, maka hal itu akan menjadi dampak negatif yang serius untuk perekonomian global.
"Tentu saja jika dia berhasil mengeluarkan [AS dari WTO], itu akan menciptakan ketidakpastian perdagangan yang lebih besar, yang tidak baik untuk perekonomian," katanya. "Namun, sudah ada banyak ketidakpastian saat ini."
Simon Lester, associate director di Cato Institute's Herbert A. Stiefel Center for Trade Policy Studies, berkata keluarnya AS dari WTO kemungkinan besar akan menyebabkan "bencana ekonomi". Ia pun menyebutkan tiga "kerugian besar"nya.
"Itu artinya AS bisa dihadapkan dengan batasan perdagangan yang lebih tinggi di semua pasar ekspor besarnya, karena negara-negara ini tidak akan lagi terikat pada janji-janji mereka untuk menurunkan tarif terhadap produk-produk AS ataupun untuk tidak mendiskriminasi produk-produk AS," kata Lester.
"Itu juga bisa berarti negara-negara yang tidak menjadi bagian dari [kesepakatan perdagangan bebas] terpisah dengan AS tidak akan lagi memiliki kewajiban untuk melindungi kekayaan intelektual AS."
"Itu artinya AS tidak akan memiliki mekanisme pelaksanaan yang baik untuk mengatasi batasan perdagangan luar negeri."
Menteri Keuangan Steve Mnuchin membantah pemberitaan itu dengan berkata "berlebihan" menyebut Trump ingin mengeluarkan AS dari WTO. Dia pun menyebut pemberitaan Axios sebagai "kabar bohong".
Sementara itu, Direktur Legislatif Gedung Putih Marc Short mengatakan Trump frustasi dengan WTO, tetapi dia tidak mengetahui segala bentuk rencana untuk mengeluarkan AS dari organisasi itu.
(prm) Next Article China Minta Izin WTO untuk Kenakan Sanksi ke AS
Most Popular