
Donggi Senoro Pasok Kondensat untuk Kilang Chandra Asri
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
08 August 2018 18:12

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Donggi-Senoro LNG (DSLNG) bakal memasok 800 ribu barel kondensat per tahun untuk kebutuhan kilang petrokimia di dalam negeri.
Kontrak jual beli kondensat diteken untuk periode 3 tahun, yakni hingga 2021, antara PT Donggi Senoro LNG dengan konsorsium PT Titis Sampurna dan PT Surya Mandala Sakti dengan pengguna akhir adalah PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).
"Kami mengapresiasi seluruh perusahaan yang tergabung dalam konsorsium ini maupun sebagai end user, semoga kelanjutan kerja sama ini bisa bermanfaat untuk semua," ujar Direktur Operasi DSLNG Kurniawan Rahardjo melalui keterangan resminya, Rabu (8/8/2018).
Direktur Urusan Korporasi DSLNG Aditya Mandala menambahkan, kilang LNG Donggi-Senoro menjadi proyek pertama di Indonesia yang menggunakan skema bisnis hilir, yang memisahkan produksi gas di hulu dengan pengolahan LNG di hilir.
"Skema bisnis hilir memungkinkan optimalisasi penerimaan negara sebab biaya pembangunan kilang tidak membebani cost recovery," ujar Aditya.
DSLNG mulai memproduksi kondensat di tahun 2015. Kondensat merupakan hasil samping dari proses pengolahan gas menjadi gas alam cair di Kilang Donggi Senoro LNG yang berlokasi di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Selain kondensat, kilang dengan nilai investasi US$ 2,8 miliar ini juga memproduksi LNG yang diekspor ke luar negeri. utamanya Jepang dan Korea. Tahun lalu, kilang ini mampu memproduksi hingga 2,2 juta ton LNG
Kilang LNG Donggi Senoro menerima pasokan gas dari dua produsen hulu yaitu JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi (PMTS) yang mengelola lapangan gas Senoro dan PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) yang mengelola lapangan gas Donggi dan Matindok.
(gus) Next Article Pemerintah Bakal Buka Impor LNG Khusus Kawasan Industri
Kontrak jual beli kondensat diteken untuk periode 3 tahun, yakni hingga 2021, antara PT Donggi Senoro LNG dengan konsorsium PT Titis Sampurna dan PT Surya Mandala Sakti dengan pengguna akhir adalah PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).
Direktur Urusan Korporasi DSLNG Aditya Mandala menambahkan, kilang LNG Donggi-Senoro menjadi proyek pertama di Indonesia yang menggunakan skema bisnis hilir, yang memisahkan produksi gas di hulu dengan pengolahan LNG di hilir.
"Skema bisnis hilir memungkinkan optimalisasi penerimaan negara sebab biaya pembangunan kilang tidak membebani cost recovery," ujar Aditya.
DSLNG mulai memproduksi kondensat di tahun 2015. Kondensat merupakan hasil samping dari proses pengolahan gas menjadi gas alam cair di Kilang Donggi Senoro LNG yang berlokasi di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Selain kondensat, kilang dengan nilai investasi US$ 2,8 miliar ini juga memproduksi LNG yang diekspor ke luar negeri. utamanya Jepang dan Korea. Tahun lalu, kilang ini mampu memproduksi hingga 2,2 juta ton LNG
Kilang LNG Donggi Senoro menerima pasokan gas dari dua produsen hulu yaitu JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi (PMTS) yang mengelola lapangan gas Senoro dan PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) yang mengelola lapangan gas Donggi dan Matindok.
(gus) Next Article Pemerintah Bakal Buka Impor LNG Khusus Kawasan Industri
Most Popular