
Pabrik Lithium untuk Mobil Listrik Dibangun di RI 30 Agustus
Arys Aditya, CNBC Indonesia
03 August 2018 13:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Tsingshan Group (China) dan Eramet Group (Prancis) diketahui akan membuka pabrik untuk memproduksi stainless steel, carbon steel hingga lithium dengan investasi total mencapai US$ 10 miliar atau Rp 144 triliun.
Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pabrik itu akan dimulai pembangunannya pada 30 Agustus 2018.
"Groundbreaking tanggal 30 Agustus. Mereka sudah laporkan persiapannya," kata Luhut, Jumat (3/8/2018).
Pabrik itu, kata Luhut, akan mendukung pengembangan industri mobil listrik di Indonesia. Seperti diketahui, lithium merupakan bahan baku dari baterai mobil listrik.
Luhut menuturkan pabrik baru itu juga akan menyerap banyak tenaga kerja. "Ya, cukup banyak tenaga kerjanya. Saya ga ingat berapa angkanya."
Di Indoneisa, Tsinghan dan Eramet saat ini sudah bekerjasama di bawah bendera PT Weda Bay Nickel.
Weda Bay Nickel sendiri merupakan kawasan industri dan salah satu tambang yang memiliki deposit nikel terbesar di dunia hingga 9,3 miliar ton, berlokasi di Pulau Halmahera.
Eramet sendiri dikenal sebagai korporasi yang gencar mencari cadangan lithium di berbagai belahan dunia.
Diberitakan Reuters pada 5 Juli 2018, Eramet tengah mencari cadangan lithium di Chile, Argentina dan Brasil untuk meningkatkan portofolio perusahaan khususnya dalam penggunaan mineral seperti baterai untuk mobil listrik.
(ray/ray) Next Article Luhut Klaim VW, Audi & Mercy Mau Investasi Mobil Listrik
Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pabrik itu akan dimulai pembangunannya pada 30 Agustus 2018.
"Groundbreaking tanggal 30 Agustus. Mereka sudah laporkan persiapannya," kata Luhut, Jumat (3/8/2018).
Pabrik itu, kata Luhut, akan mendukung pengembangan industri mobil listrik di Indonesia. Seperti diketahui, lithium merupakan bahan baku dari baterai mobil listrik.
Luhut menuturkan pabrik baru itu juga akan menyerap banyak tenaga kerja. "Ya, cukup banyak tenaga kerjanya. Saya ga ingat berapa angkanya."
Di Indoneisa, Tsinghan dan Eramet saat ini sudah bekerjasama di bawah bendera PT Weda Bay Nickel.
Weda Bay Nickel sendiri merupakan kawasan industri dan salah satu tambang yang memiliki deposit nikel terbesar di dunia hingga 9,3 miliar ton, berlokasi di Pulau Halmahera.
Eramet sendiri dikenal sebagai korporasi yang gencar mencari cadangan lithium di berbagai belahan dunia.
Diberitakan Reuters pada 5 Juli 2018, Eramet tengah mencari cadangan lithium di Chile, Argentina dan Brasil untuk meningkatkan portofolio perusahaan khususnya dalam penggunaan mineral seperti baterai untuk mobil listrik.
(ray/ray) Next Article Luhut Klaim VW, Audi & Mercy Mau Investasi Mobil Listrik
Most Popular