10 Bali Baru Ditarget Punya Bandara Internasional
Exist In Exist, CNBC Indonesia
02 August 2018 16:23
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pariwisata menargetkan 10 destinasi wisata prioritas di Indonesia selain Bali harus memiliki bandara berkelas internasional.
Dari sebanyak 10 destinasi wisata yang disebut dengan Bali Baru itu, saat ini hanya dua yang memiliki bandara internasional yaitu Danau Toba (Bandara Silangit) dan Tanjung Kelayang di Belitung (Bandara H.A.S. Hanandjoeddin).
Staf Khusus Menteri Bidang Infrastruktur Pariwisata Kementerian Pariwisata Judi Rifajantoro mengatakan hal ini guna mengejar target 17 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun ini.
"Sekarang kita baru dua, Silangit dan satu lagi Belitung, kita lagi fight mengundang airline untuk masuk," ujarnya di Hotel Indonesia, Kamis (2/8/2018).
"Sampai Juni, dari target 17 juta kita baru sampai 7,5 juta, jadi kita baru tumbuh 13% dibanding tahun lalu, padahal harus tumbuh 21%, kita harus bekerja keras," ujarnya.
Sementara itu, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah memberikan kesempatan kepada swasta untuk berinvestasi dalam pengembangan beberapa bandara eksisting.
Terkait dengan hal itu, Grup AirAsia telah menyampaikan minat ke PT Angkasa Pura II untuk terlibat dalam pengembangan Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta menjadi terminal yang mengakomodir operasional maskapai berbiaya hemat atau low-cost carrier terminal (LCCT).
Direktur Utama PT AirAsia Indonesia Tbk Dendy Kurniawan mengatakan sampai saat ini pihaknya masih menunggu skema yang ditawarkan pemerintah kepada AirAsia.
"Bisa sebagai pengelola, bisa juga investasi, kan kita juga menunggu bagaimana skema yang ditawarkan pemerintah. Kita berminat juga ikut mengelola atau investasi kalau dibutuhkan biaya investasi," ujarnya di Hotel Indonesia, Kamis (2/8/2018).
(ray/ray) Next Article Tiket Pesawat Jakarta-Purbalingga Dijual, 1 Juni Bisa Terbang
Dari sebanyak 10 destinasi wisata yang disebut dengan Bali Baru itu, saat ini hanya dua yang memiliki bandara internasional yaitu Danau Toba (Bandara Silangit) dan Tanjung Kelayang di Belitung (Bandara H.A.S. Hanandjoeddin).
Staf Khusus Menteri Bidang Infrastruktur Pariwisata Kementerian Pariwisata Judi Rifajantoro mengatakan hal ini guna mengejar target 17 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun ini.
"Sampai Juni, dari target 17 juta kita baru sampai 7,5 juta, jadi kita baru tumbuh 13% dibanding tahun lalu, padahal harus tumbuh 21%, kita harus bekerja keras," ujarnya.
Sementara itu, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah memberikan kesempatan kepada swasta untuk berinvestasi dalam pengembangan beberapa bandara eksisting.
Terkait dengan hal itu, Grup AirAsia telah menyampaikan minat ke PT Angkasa Pura II untuk terlibat dalam pengembangan Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta menjadi terminal yang mengakomodir operasional maskapai berbiaya hemat atau low-cost carrier terminal (LCCT).
Direktur Utama PT AirAsia Indonesia Tbk Dendy Kurniawan mengatakan sampai saat ini pihaknya masih menunggu skema yang ditawarkan pemerintah kepada AirAsia.
"Bisa sebagai pengelola, bisa juga investasi, kan kita juga menunggu bagaimana skema yang ditawarkan pemerintah. Kita berminat juga ikut mengelola atau investasi kalau dibutuhkan biaya investasi," ujarnya di Hotel Indonesia, Kamis (2/8/2018).
(ray/ray) Next Article Tiket Pesawat Jakarta-Purbalingga Dijual, 1 Juni Bisa Terbang
Most Popular