
Ramai-ramai Revisi Proyek Demi Kurangi Impor
Arys Aditya, CNBC Indonesia
31 July 2018 14:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo meminta Indonesia mengurangi impor demi mendukung penguatan rupiah.
Menyusul hal itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya akan mengevaluasi proyek Pelabuhan Patimban dan kereta semi cepat Jakarta - Surabaya.
"Patimban, kereta api semi cepat, itu yang dilakukan [evaluasi] tapi kalau yang eksisting, yang sudah jalan tidak mungkin kami lakukan," katanya di Istana Bogor, Selasa (31/7/2018).
Dia menuturkan hal itu usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri lainnya.
Menhub mengakui komponen impor untuk kereta semi cepat cukup tinggi hingga 20%, dan pihaknya akan mengurangi hingga 10%.
"TKDN [tingkat komponen dalam negeri] yang naik 10 persen."
Budi menuturkan pengurangan komponen impor proyek kereta itu akan dilakukan melalui pengadaan kereta.
"Jadi mana yang bisa itu yang kami lakukan. Paling jelas itu soal rolling stock kan kita sudah ada. Atau ya dikirim tidak utuh dari sana dan di assembling di sini. Seperti INKA, itu 40-50% yang dia bisa lakukan. Rolling stock itu contoh paling clear," kata Menhub.
Di tempat yang sama, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan proyek di sektor industri juga akan memperhatikan TKDN terutama yang terkait dengan hulu migas.
Selain itu, jelas dia, belanja impor dalam proyek-proyek pemerintah juga akan dikurangi.
Airlangga juga mengatakan dari dikuranginya barang impor ini, maka negara dapat menghemat hingga senilai US$ 2 miliar.
(ray/ray) Next Article Virus Corona Bikin Impor dari China Anjlok di Februari 2020
Menyusul hal itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya akan mengevaluasi proyek Pelabuhan Patimban dan kereta semi cepat Jakarta - Surabaya.
"Patimban, kereta api semi cepat, itu yang dilakukan [evaluasi] tapi kalau yang eksisting, yang sudah jalan tidak mungkin kami lakukan," katanya di Istana Bogor, Selasa (31/7/2018).
Menhub mengakui komponen impor untuk kereta semi cepat cukup tinggi hingga 20%, dan pihaknya akan mengurangi hingga 10%.
"TKDN [tingkat komponen dalam negeri] yang naik 10 persen."
Budi menuturkan pengurangan komponen impor proyek kereta itu akan dilakukan melalui pengadaan kereta.
"Jadi mana yang bisa itu yang kami lakukan. Paling jelas itu soal rolling stock kan kita sudah ada. Atau ya dikirim tidak utuh dari sana dan di assembling di sini. Seperti INKA, itu 40-50% yang dia bisa lakukan. Rolling stock itu contoh paling clear," kata Menhub.
Di tempat yang sama, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan proyek di sektor industri juga akan memperhatikan TKDN terutama yang terkait dengan hulu migas.
Selain itu, jelas dia, belanja impor dalam proyek-proyek pemerintah juga akan dikurangi.
Airlangga juga mengatakan dari dikuranginya barang impor ini, maka negara dapat menghemat hingga senilai US$ 2 miliar.
(ray/ray) Next Article Virus Corona Bikin Impor dari China Anjlok di Februari 2020
Most Popular