Internasional

Krisis Memburuk, Real Iran di Level Terlemah dalam Sejarah

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
30 July 2018 07:24
Kurs tak resmi berada di kisaran 102.000 real pada Minggu siang, menurut Bonbast, salah satu situs terpercaya yang mengikuti kurs mata uang Iran.
Foto: REUTERS/Raheb Homavandi
Teheran, CNBC Indonesia - Mata uang Iran, real, menyentuh titik terlemahnya dalam sejarah pada hari Minggu (29/7/2018) di 100.000 real per dolar Amerika Serikat (AS) di tengah krisis ekonomi yang makin buruk dan ancaman pengenaan sanksi penuh oleh Negeri Paman Sam.

Kurs tak resmi berada di kisaran 102.000 real pada Minggu siang, menurut Bonbast, salah satu situs terpercaya yang mengikuti kurs mata uang Iran. Nilai tersebut dikonfirmasi oleh seorang pialang yang berbicara secara anonim kepada AFP.

Real telah kehilangan separuh nilainya hanya dalam waktu empat bulan setelah menyentuh level 50.000 untuk kali pertama di bulan Maret.

Pemerintah Iran berupaya menetapkan kurs di 42.000 pada bulan April dan mengancam akan menggerebek para pedagang di pasar gelap.

Namun, perdagangan tersebut tetap terjadi di tengah-tengah kecemasan warga Iran akan memburuknya krisis ekonomi. Mereka beralih ke greenback sebagai instrumen untuk menyimpan tabungan mereka atau sebagai investasi dengan harapan real akan terus terdepresiasi.


Akibat sikap bank yang sering menolak menjual dolar di kurs yang dibuat seolah-olah kuat itu, pemerintah terpaksa melunak di bulan Juni dan mengizinkan beberapa grup importir mendapat kelonggaran.

Penanganan krisis menjadi salah satu alasan Presiden Iran Hassan Rouhani mengganti gubernur bank sentral, Valiollah Seif, pekan lalu.

Anjloknya nilai mata uang tersebut diakibatkan pengumuman AS di bulan Mei bahwa Negeri Paman Sam menarik diri dari kesepakatan nuklir tahun 2015 yang mencabut beberapa sanksi sebagai balasan dari tindakan Iran menghentikan aktivitas nuklirnya, dikutip dari AFP.

AS akan mengenakan sanksi penuhnya dalam dua tahapan pada 6 Agustus dan 4 November mendatang. Pengenaan sanksi itu akan memaksa banyak perusahaan asing untuk menghentikan kegiatan usahanya di Iran.
(prm) Next Article "The Mighty" Rupiah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular