Pengusaha Sepakat, Devisa Hasil Ekspor Bakal Diboyong ke RI
Wahyu Daniel, CNBC Indonesia
27 July 2018 10:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan eksportir kakap telah bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (26/7/2018). Inti dari pertemuan tersebut yakni bagaimana memperbaiki neraca transaksi berjalan Indonesia bisa membaik.
Salah satunya dengan fokus mengembangkan ekspor dan membawa kembali dana hasil ekspor ke Indonesia.
"Intinya dunia usaha bersepakat dengan Pemerintah untuk berkolaborasi untuk meningkatkan ekspor kita ke luar negeri dan kita akan membawa devisa luar negeri ini ke Indonesia sehingga neraca keuangan kita lebih solid," kata Garibaldi Thohir kepada CNBC Indonesia, Jumat (27/7/2018).
"Bapak Presiden banyak menerima masukan-masukan dari para eksportir sawit, batu bara, makanan, jamu dan meubel dan Beliau akan berupaya secepat mungkin menindaklanjuti masukan-masukan tersebut," imbuh Garibaldi.
Usai pertemuan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengemukakan Pemerintah dan eksportir bertukar pikiran mengenai kondisi ekonomi terkini. Pemerintah menyampaikan perkembangan terbaru deregulasi dan eksportir mengutarakan hambatan di lapangan.
Menkeu mengungkapkan, Presiden mengajak para eksportir untuk tetap fokus meningkatkan ekspor. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, tuturnya, harus dimanfaatkan untuk menggenjot ekspor Indonesia.
"Dalam pertemuan itu, Pemerintah juga mendengar dari pengusaha. Kami juga mengajak eksportir untuk melakukan sinergi guna menghadapi ketidakpastian global," ungkap Sri Mulyani.
"Presiden akan melakukan follow up siapa yang berminat investasi, coba dengan OSS [Online Single Submission]. Kalau belum sesuai yang dijanjikan, Presiden juga ingin mendapatkan masukan yang betul-betul sesuai yang terjadi di lapangan."
Ia mengemukakan Pemerintah menyampaikan perkembangan sistem perizinan terpadu elektronik atau online single submission (OSS), serta kebijakan stabilisasi harga kelapa sawit melalui kebijakan wajib bauran minyak sawit dalam solar 20%-100% (B20-B100).
(dru) Next Article Ditegur Jokowi, Pengusaha: Kami Nggak Umpetin Devisa
Salah satunya dengan fokus mengembangkan ekspor dan membawa kembali dana hasil ekspor ke Indonesia.
"Intinya dunia usaha bersepakat dengan Pemerintah untuk berkolaborasi untuk meningkatkan ekspor kita ke luar negeri dan kita akan membawa devisa luar negeri ini ke Indonesia sehingga neraca keuangan kita lebih solid," kata Garibaldi Thohir kepada CNBC Indonesia, Jumat (27/7/2018).
Usai pertemuan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengemukakan Pemerintah dan eksportir bertukar pikiran mengenai kondisi ekonomi terkini. Pemerintah menyampaikan perkembangan terbaru deregulasi dan eksportir mengutarakan hambatan di lapangan.
Menkeu mengungkapkan, Presiden mengajak para eksportir untuk tetap fokus meningkatkan ekspor. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, tuturnya, harus dimanfaatkan untuk menggenjot ekspor Indonesia.
"Dalam pertemuan itu, Pemerintah juga mendengar dari pengusaha. Kami juga mengajak eksportir untuk melakukan sinergi guna menghadapi ketidakpastian global," ungkap Sri Mulyani.
"Presiden akan melakukan follow up siapa yang berminat investasi, coba dengan OSS [Online Single Submission]. Kalau belum sesuai yang dijanjikan, Presiden juga ingin mendapatkan masukan yang betul-betul sesuai yang terjadi di lapangan."
Ia mengemukakan Pemerintah menyampaikan perkembangan sistem perizinan terpadu elektronik atau online single submission (OSS), serta kebijakan stabilisasi harga kelapa sawit melalui kebijakan wajib bauran minyak sawit dalam solar 20%-100% (B20-B100).
(dru) Next Article Ditegur Jokowi, Pengusaha: Kami Nggak Umpetin Devisa
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular