Luhut: Kurangi Impor, Ada Proyek Infrastruktur yang Ditunda

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
26 July 2018 18:49
Pemerintah berencana menunda pembangunan infrastruktur yang membutuhkan impor terlalu besar.
Foto: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berencana menunda pembangunan infrastruktur yang membutuhkan impor terlalu besar. Penundaan itu tak terkecuali pada proyek-proyek infrastruktur besar yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan saat ditemui di kantornya, Kamis (26/7/2018).

"Kami lagi evaluasi semua, yang menggunakan bahan impor banyak kami kurangi (tunda). [PSN] bisa aja kalau dia banyak menggunakan barang impor," tutur Luhut.

Saat ini, pemerintah masih melakukan peninjauan atas proyek yang bisa ditunda agar mengurangi beban impor dalam neraca perdagangan.

Selain membutuhkan impor barang modal dalam jumlah besar, Luhut menyebut kriteria penundaan juga mencakup apakah proyek tersebut mendesak untuk dibangun atau tidak.

Ke depan, Luhut berharap berbagai hal yang tengah dilakukan pemerintah seperti perluasan penerapan biodiesel 20 dapat berjalan baik. Sebab, impor barang migas kerap menjadi biang kerok defisit neraca perdagangan.

"Kami sedang dorong penggunaan biodiesel sebanyak mungkin, bisa 2-3 tahun ini sampai 6 juta ton. Sehingga, itu akan mengurangi impor crude oil, [...] itu akan berakibat juga pada menaikkan kelapa sawit," jelas Luhut.

Selain itu, pemerintah juga akan terus menggenjot sektor pariwisata dengan peningkatan jumlah turis internasional hingga 20 juta. Dalam berbagai proyek pembangunan, dia sebut penggunaan konten lokal juga akan ditambah.

"Kalau biodiesel bagus, turis bisa ditingkatkan 20 juta. Penggunaan lokal konten bisa kita tambah, Current Account Deficit (CAD) kita bisa akan kurang signifikan atau bahkan surplus."



(dru) Next Article Proyek Kereta Api Makassar-Parepare Ditawarkan ke Swasta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular