Internasional

Inflasi Akan Capai 1.000.000%, Bagaimana Nasib Venezuela?

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
26 July 2018 14:01
Kelaparan terjadi, reformasi diperlukan
Foto: REUTERS/Marco Bello
Seorang spesialis, Henkel Garcia, dari lembaga konsultan ekonomi Econometrica yakin Venezuela sangat memerlukan reformasi politik dan sosial untuk mempertahankan stabilitas minimun.

"Anda hanya dapat keluar dari hiperinflasi melalui reformasi kebijakan ekonomi yang mendalam," ujarnya kepada AFP sambil menunjukkan hal yang sama yang pernah diambil Jerman di 1920an dan Zibabwe di 2000an.

Angka kemiskinan meroket hingga 87% di 2017 dan kemiskinan ekstrem mencapai 61%, menurut data sebuah grup yang beranggotakan berbagai universitas top Venezuela.

Mereka mengatakan enam dari 10 orang telah kehilangan rata-rata 11 kilogram berat badannya akibat kelaparan.

Maduro membantah angka tersebut dan mengklaim kemiskinan ekstrem hanya 4,4%.

Venezuela bergantung pada ekspor minyak yang berkontribusi 96% terhadap pendapatan negara. Namun, produksi minyak telah anjlok hingga level terendah dalam 30 tahun, yaitu 1,5 juta barel per hari dari 3,2 juta barel di 2008, menurut data Organisasi Negara-negara Produsen Minyak.

Hal ini menyebabkan negara tersebut tidak dapat menikmati keuntungan dari kenaikan harga minyak dunia saat ini. Di saat yang sama, keputusan pemerintahan Maduro untuk mencetak lebih banyak uang mendorong inflasi lebih tinggi lagi.

Garcia mengatakan Venezuela perlu untuk mendorong industri yang saat ini berjalan hanya 30% dari kapasitasnya, dan menghapuskan kontrol harga serta nilai tukar yang memberi pemerintah hak monopoli atas valas.

Perekonomian Venezuela diperkirakan turun 18% tahun ini yang menandai penurunan dua digit dalam tiga hari berturut-turut.


(roy)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular