Sri Mulyani Beberkan Alasan Tak Ada APBN-P 2018 ke DPR

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
25 July 2018 17:40
Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kembali menggelar rapat kerja bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
Foto: Edward Ricardo
Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kembali menggelar rapat kerja bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Rabu (25/7/2018).

Dalam agenda rapat kali ini, DPR meminta penjelasan pemerintah terkait dengan tidak adanya pengajuan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018.

"Kami ingin mendengar, bagaimana pemerintah mengganjal belanja-belanja," Ketua Komisi XI DPR Melchias Markus Mekeng di ruang rapat.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun cukup optimistis pelaksanaan kas keuangan negara tahun ini tak memerlukan adanya perubahan. Ada beberapa hal yang mendasari optimisme tersebut.

"APBN kita bisa mengikuti dinamika ekonomi dan bisa menjaga menjaga confident terhadap gejolak ekonomi global," kata Sri Mulyani dalam kesempatan yang sama.

"Penerimaan negara cukup baik, daya serap belanja kita cukup baik, defisit anggaran lebih rendah dan bisa ditekan, pembayaran anggaran dapat dikurangi," tegasnya.

Seperti diketahui, pemerintah pada tahun ini merasa tak perlu mengajukan revisi kas keuangan negara, meskipun sejumlah asumsi makro yang ditetapkan sudah meleset dari target.

Misalnya, seperti pertumbuhan ekonomi, nilai tukar rupiah, harga minyak, sampai dengan lifting minyak dan gas sudah tidak sesuai dengan asumsi yang ditetapkan dalam APBN 2018.

Bendahara negara pun telah mengeluarkan prognosis pelaksanaan APBN pada semester II. Dalam laporan tersebut, realisasi asumsi makro pada tahun ini pun diproyeksikan tetap tidak mencapai target.

berikut proyeksi pergerakan asumsi makro ekonomi pada semester II-2018 dan outlook hingga akhir tahun :

* Pertumbuhan ekonomi 5,3%vs 5,2%
* Inflasi 3,5% vs 3,5%
* Nilai rukar rupiah Rp 14.200/US$ vs Rp 13.973/US$
* Tingkat suku bunga SPN 3 bulan 5,6% vs 5%
* Harga minyak US$ 73 per barel vs US$ 70 per barel
* Lifting minyak 792 ribu barel perhari vs 775 ribu barel per hari
* Lifting gas 1,08 juta barel setara minyak vs 1,1 juta barel setara minyak

Meski demikian, pelaksanaan APBN sepanjang semester I-2018 ini terbilang cukup menggembirakan. Bahkan, bendahara negara optimistis pendapatan negara sepanjang tahun ini surplus Rp 8 triliun.

Berikut proyeksi APBN 2018 yang dipaparkan bendahara negara di depan komisi keuangan :

Pendapatan Negara Rp 1.903 triliun dari target Rp 1.894,7 triliun
- Penerimaan perpajakan Rp 1.548,5 triliun dari target Rp 1.618,1 triliun
- Penerimaan Negara Bukan Pajak Rp 349,2 triliun dari target Rp 275,4 triliun

Belanja Negara Rp 2.217,3 triliun dari target Rp 2.220,7 triliun
- Belanja pemerintah pusat Rp 1.453,6 triliun dari target Rp 1.454,5 triliun
- Transfer ke daerah dan dana desa Rp 763,6 triliun dari target Rp 766,2 triliun

Defisit Anggaran 2,12% dari PDB, lebih rendah target APBN sebesar 2,19% dari PDB





(dru) Next Article Dolar AS Tinggi, Harga Telur Ayam Meroket

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular