
Ini Pabrikan Mobil China Terbesar, Pendapatan Rp 1.937 T
Exist In Exist & Irvin Avriano, CNBC Indonesia
22 July 2018 18:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah ramainya persaingan di pasar mobil nasional, pabrikan asal China mulai terlihat di antara Jepang, Eropa dan Korea Selatan yang ada terlebih dahulu.
China memang tengah serius mengembangkan industri otomotif. Sejumlah media mengabarkan bahwa China telah memulai revolusi industri otomotif, menyasar pasar global.
(ray) Next Article Di Tengah Corona, Mobil MG China Tetap Nekat Masuk Pasar RI
China memang tengah serius mengembangkan industri otomotif. Sejumlah media mengabarkan bahwa China telah memulai revolusi industri otomotif, menyasar pasar global.
Sebagian besar dari pabrikan mobil China itu adalah BUMN meskipun beberapa perusahaan lain dimiliki swasta.
Tim Riset CNBC Indonesia merangkum sejumlah pabrikan mobil yang termasuk besar di China, di mana dua dari pabrikan itu telah hadir di pasar Indonesia.
SAIC Motor merupakan perusahaan dengan pendapatan dan kapitalisasi pasar terbesar di antara produsen otomotif China.
Data Reuters pada hari ini, Minggu (22/7/2018), menunjukkan perusahaan yang bernama lengkap Shanghai Automotive Industry Corporation itu mencetak pendapatan dalam 12 bulan terakhir mencapai RMB 903 miliar atau Rp 1.937 triliun (kurs Rp 2.140/rmb).
BUMN pemerintah China tersebut memiliki kapasitas produksi 5,62 juta unit dari pabriknya di Inggris dan di Indonesia.
Perusahaan juga bekerja sama dengan General Motors dan Wuling membentuk anak usaha patungan (joint venture) bernama SGMW. Sahamnya di pasar saham China berada pada level RMB 42 dan membentuk kapitaliasi pasar RMB 378 miliar.
Di Indonesia, SGMW membuka pabrik yang dioperasikan oleh PT SGMW Motor Indonesia untuk memproduksi dan memasarkan mobil merek Wuling dengan nilai investasi US$ 700 juta.
Produsen mobil China kedua terbesar berdasarkan angka penjualan adalah BAIC Group. Perusahaan yang juga BUMN tersebut memiliki kerja sama dengan Jeep, Volkswagen, Hyundai, dan Mercedes-Benz. Selain memproduksi kendaraan penumpang, bus, dan truk, perusahaan juga memproduksi kendaraan militer.
Sepanjang 12 bulan ke belakang, perusahaan mampu membukukan penjualan RMB 134 miliar. Harga sahamnya membentuk kapitalisasi pasar RMB 44 miliar.
Perusahaan ketiga adalah Dongfeng Motor Corp, yang juga membuka salah satu pabriknya di Indonesia dengan produk andalan DFSK untuk kelas SUV. Di China, Dongfeng Motor Corp sudah bekerja sama dengan banyak merek, termasuk Kia, Honda, Peugeot-Citroen, Renault, Volvo, Nissan, dan merek Taiwan bernama Yulon.
Perusahaan terbesar keempat berdasarkan pendapatannya adalah BYD Auto Co. Rencananya, perusahaan juga akan melebarkan penetrasinya ke pasar Indonesia dengan menggandeng Grup Bakrie.
"BYD kalau ga salah sama Bakrie katanya kerja sama. Tapi kita belum tahu apa-apa," kata Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gakindi) Jongkie D. Sugiarto.
BYD merupakan perusahaan swasta, berbeda dengan tiga perusahaan lain sebelumnya di atas yang lebih besar. Perusahaan otomotif swasta lain adalah Geely, GAC, dan Brilliance.
SAIC Motor merupakan perusahaan dengan pendapatan dan kapitalisasi pasar terbesar di antara produsen otomotif China.
Data Reuters pada hari ini, Minggu (22/7/2018), menunjukkan perusahaan yang bernama lengkap Shanghai Automotive Industry Corporation itu mencetak pendapatan dalam 12 bulan terakhir mencapai RMB 903 miliar atau Rp 1.937 triliun (kurs Rp 2.140/rmb).
BUMN pemerintah China tersebut memiliki kapasitas produksi 5,62 juta unit dari pabriknya di Inggris dan di Indonesia.
Perusahaan juga bekerja sama dengan General Motors dan Wuling membentuk anak usaha patungan (joint venture) bernama SGMW. Sahamnya di pasar saham China berada pada level RMB 42 dan membentuk kapitaliasi pasar RMB 378 miliar.
Di Indonesia, SGMW membuka pabrik yang dioperasikan oleh PT SGMW Motor Indonesia untuk memproduksi dan memasarkan mobil merek Wuling dengan nilai investasi US$ 700 juta.
![]() |
Produsen mobil China kedua terbesar berdasarkan angka penjualan adalah BAIC Group. Perusahaan yang juga BUMN tersebut memiliki kerja sama dengan Jeep, Volkswagen, Hyundai, dan Mercedes-Benz. Selain memproduksi kendaraan penumpang, bus, dan truk, perusahaan juga memproduksi kendaraan militer.
Sepanjang 12 bulan ke belakang, perusahaan mampu membukukan penjualan RMB 134 miliar. Harga sahamnya membentuk kapitalisasi pasar RMB 44 miliar.
Perusahaan ketiga adalah Dongfeng Motor Corp, yang juga membuka salah satu pabriknya di Indonesia dengan produk andalan DFSK untuk kelas SUV. Di China, Dongfeng Motor Corp sudah bekerja sama dengan banyak merek, termasuk Kia, Honda, Peugeot-Citroen, Renault, Volvo, Nissan, dan merek Taiwan bernama Yulon.
Perusahaan terbesar keempat berdasarkan pendapatannya adalah BYD Auto Co. Rencananya, perusahaan juga akan melebarkan penetrasinya ke pasar Indonesia dengan menggandeng Grup Bakrie.
"BYD kalau ga salah sama Bakrie katanya kerja sama. Tapi kita belum tahu apa-apa," kata Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gakindi) Jongkie D. Sugiarto.
BYD merupakan perusahaan swasta, berbeda dengan tiga perusahaan lain sebelumnya di atas yang lebih besar. Perusahaan otomotif swasta lain adalah Geely, GAC, dan Brilliance.
(ray) Next Article Di Tengah Corona, Mobil MG China Tetap Nekat Masuk Pasar RI
Most Popular