Internasional
Terjebak Perang Dagang, Uni Eropa Kembali Dekati Trump
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
18 July 2018 11:59

Brussel, CNBC Indonesia - Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker dijadwalkan bertemu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Washington pekan depan. Pertemuan tersebut merupakan upaya Benua Biru meyakinkan sang presiden untuk menghapuskan bea masuk logam dan untuk membatalkan rencana pengenaan tarif tambahan terhadap mobil-mobil Eropa.
Juncker akan berkunjung ke Gedung Putih pada 25 Juli mendatang saat ketegangan perdagangan antarnegara berbeda benua itu tengah memanas.
Trump mengenakan bea masuk 25% terhadap impor baja dan 10% terhadap aluminium di bulan Maret namun telah memberi pengecualian sementara bagi Uni Eropa (UE) dan beberapa rekan dagang dekatnya sambil melanjutkan negosiasi perdagangan.
Namun, pengecualian itu dibatalkan di awal Juni yang membuat Eropa mengenakan tarif balasan terhadap berbagai produk impor dari AS. Trump kini sedang mempertimbangkan pengenaan tarif terhadap mobil-mobil Eropa.
"Presiden Juncker dan Presiden Trump akan memusatkan perhatiannya pada upaya memperbaiki perdagangan transatlantik dan memperkuat hubungan ekonomi," menurut pernyataan Komisi Eropa yang dikutip AFP hari Selasa (17/7/2018).
Pernyataan itu juga menyebutkan kedua pemimpin akan "membahas kerja sama yang kuat antara Uni Eropa dan pemerintah dan lembaga-lembaga Amerika Serikat dalam berbagai bidang, termasuk kebijakan keamanan dan luar negeri, kontraterorisme, energi, dan pertumbuhan ekonomi.
Gedung Putih mengonfirmasi pertemuan pada Rabu mendatang itu dalam sebuah pernyataan yang hampir sama dengan yang dirilis UE namun tidak menyebutkan mengenai "kerja sama yang kuat" antara kedua belah pihak.
(roy) Next Article Surat PM Johnson Buat Hubungan Inggris - EU Memanas
Juncker akan berkunjung ke Gedung Putih pada 25 Juli mendatang saat ketegangan perdagangan antarnegara berbeda benua itu tengah memanas.
"Presiden Juncker dan Presiden Trump akan memusatkan perhatiannya pada upaya memperbaiki perdagangan transatlantik dan memperkuat hubungan ekonomi," menurut pernyataan Komisi Eropa yang dikutip AFP hari Selasa (17/7/2018).
Pernyataan itu juga menyebutkan kedua pemimpin akan "membahas kerja sama yang kuat antara Uni Eropa dan pemerintah dan lembaga-lembaga Amerika Serikat dalam berbagai bidang, termasuk kebijakan keamanan dan luar negeri, kontraterorisme, energi, dan pertumbuhan ekonomi.
Gedung Putih mengonfirmasi pertemuan pada Rabu mendatang itu dalam sebuah pernyataan yang hampir sama dengan yang dirilis UE namun tidak menyebutkan mengenai "kerja sama yang kuat" antara kedua belah pihak.
(roy) Next Article Surat PM Johnson Buat Hubungan Inggris - EU Memanas
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular