Piala Dunia 2018

Korban Sanksi FIFA: Kaus Kaki Sampai Pesan Politik

News - Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
16 July 2018 15:28
Banyak hal yang mungkin remeh-temeh tetapi dianggap pelanggaran oleh FIFA, yang berujung denda. Foto: REUTERS/Michael Dalder
Jakarta, CNBC Indonesia - Piala Dunia 2018 sudah resmi tutup buku. Prancis berhasil menjadi juara setelah menjinakkan Kroasia di partai pamungkas dengan skor meyakinkan, 4-2. 

Meski Rusia 2018 sudah berakhir, tetapi beberapa catatan seputar penyelenggaraan Piala Dunia masih ramai diperbincangkan. Tidak hanya seputar jalannya pertandingan, tetapi hal-hal di luar laga. 

Salah satu yang ramai dibahas adalah aturan ketat Federasi Sepakbola Dunia (FIFA). Banyak hal yang mungkin remeh-temeh tetapi dianggap pelanggaran oleh FIFA, yang berujung denda. 

Misalnya soal penggunaan seragam. FIFA mewajibkan baju, celana, dan kaus kaki pemain berasal dari pabrikan apparel yang sama. Bagi yang melanggar, ada konsekuensinya. 

Tiga pemain Inggris yaitu Dele Alli, Eric Dier, dan Raheem Sterling 'divonis' bersalah karena menggunakan produk ilegal. Mereka menggunakan kaus kaki penunjang tumit dengan merek Trusox buatan lokal. Sementara seragam tim nasional Inggris dipasok oleh apparel asal Amerika Serikat (AS), Nike. 

Tidak hanya Sterling cs, kapten tim nasional Swedia Andreas Granqvist pun dituduh melakukan pelanggaran yang sama. Sepertinya Trusox memang nyaman sehingga jadi pilihan banyak pesepakbola. 

Atas tindakan mereka, Federasi Sepakbola Inggris (FA) dan Federasi Sepakbola Swedia (SvFF) didenda 50 ribu poundsterling (Rp 953,37 juta dengan kurs saat ini). 

"FIFA sebelumnya telah meminta FA untuk menghentikan tindakan yang bisa berujung sanksi. Beberapa anggota tim nasional Inggris tetap menunjukkan upaya pemasaran komersial yang tidak diperbolehkan," sebut pernyataan FIFA, mengutip The Independent.
 

Soal sponsorship, FIFA memang tidak main-main. Bagi mereka yang melanggar peraturan soal promosi, denda sudah menanti. 

Tim nasional Kroasia juga terkena denda soal marketing ini. FIFA sudah menjalin kerja sama dengan Budweiser sebagai bir resmi Piala Dunia. Kroasia 'divonis' bersalah karena mempromosikan merek bir lain. Sanksinya adalah denda US$ 70.700 (Rp 1,02 miliar). 

Untuk minuman ringan, Coca Cola sudah mengamkan posisi sebagai soft drink resmi Piala Dunia. Tim nasional Belgia ketahuan mempromosikan produk lain, dan kena denda US$ 70.000 (Rp 1,01 miliar).
Spanduk Ofensif dan Pesan Politik Kena Semprit
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :
1 2

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading