Piala Dunia 2018

Ini Calon Bintang Prancis yang Bakal Jadi Hot Property

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
16 July 2018 11:18
Ini Calon Bintang Prancis yang Bakal Jadi Hot Property
Foto: REUTERS/Carl Recine
Jakarta, CNBC Indonesia - Piala Dunia 2018 sudah usai, dan Prancis keluar sebagai juara. Di tangan pelatih Didier Deschamps, Tim Ayam Jantan menjelma menjadi tim yang komplit. 

Di sisi penyerangan, Prancis mencetak 14 gol di Rusia 2018 (dua di antaranya 'hadiah' gol bunuh diri lawan). Prancis berada di urutan kedua setelah Belgia yang membuat 16 gol selama turnamen (satu gol bunuh diri). 

Sementara di bidang pertahanan, Prancis kebobolan enam gol selama di Rusia. Di antara negara-negara semifinalis, Prancis mencatat rekor kebobolan paling sedikit. 

Prancis memang bertabur bintang. Gawang Prancis dijaga oleh Hugo Lloris, yang menjabat kapten di tim nasional maupun Tottenham Hotspur. Sementara jantung pertahanan dikawal oleh duet Samuel Umtiti (Barcelona) dan Raphael Varane (Real Madrid). 

Di lini tengah, ada duo badak N'golo Kante (Chelsea) dan Paul Pogba). Kante menjadi pahlawan yang tidak terlihat. Perannya sentral menjaga keseimbangan Prancis, meski kurang mendapat sorotan. 

Di depan, duet maut Kylian Mbappe (Paris St Germain) dan Antoine Griezmann menjadi pendobrak utama. Mbappe dan Griezmann mengakhiri turnamen dengan catatan empat gol. Hanya Harry Kane (Inggris) yang lebih baik dari mereka. 

Namun di antara bintang-bintang itu, ada beberapa nama lain yang mugkin sekarang kurang terdengar. Ke depan, mereka sepertinya akan menjadi hot properties yang diperebutkan klub-klub raksasa dengan harga mahal. 

Siapa saja calon-calon bintang ini?

Pertama adalah Benjamin Pavard. Bek kanan berusia 22 tahun ini menjadi andalan Deschamps. Kepercayaan Deschamps dibayar lunas dengan penampilan yang ciamik. 

Tidak hanya piawai bertahan, Pavard pun rajin membantu penyerangan. Bahkan Pavard mencetak gol cantik kala Prancis memulangkah Argentina di babak 16 besar. 

Saat ini Pavard bermain di VfB Stuttgart (Jerman). Para jurnalis di Jerman menjulukinya sebagai The New Lilian Thuram. Sama dengan Thuram, Pavard pun bisa bermain di berbagai posisi di belakang. 

"Bek kanan, bek tengah, bek kiri, sama saja buat saya. Anda harus bisa bertahan. Saya senang ditempatkan di semua posisi," kata Pavard, dikutip dari bundesliga.com. 

Seusai Piala Dunia, sepertinya Pavard akan menjadi aset berharga yang menjadi rebutan. Nenurut Transfermarkt, valuasi pasar pemuda berambut kriwil ini adalah 30 juta euro (Rp 504,87 miliar). Bukan jumlah yang besar buat klub-klub elit Eropa. 

Arsenal, Tottenham Hotspur, Borussia Dortmund, RB Leipzig, dan Napoli dikabarkan tertarik merekrutnya. Namun Stuttgart akan bertahan sebisa mungkin agar Pavard tidak pergi. 

"Minat terhadap Pavard meningkat dan ada proposal dari klub-klub papan atas Eropa. Namun kami tidak akan melepas Benji bahkan untuk 50 juta euro (Rp 841,67 miliar). Kami ingin mempertahankannya," tegas Michael Reschke, Direktur Olahraga Stuttgart, dikutip dari ESPN. 

Bisa jadi Stuttgart memang tidak ingin melepas Pavard. Namun bisa saja pernyataan Reschke adalah sebuah kode keras bahwa Pavard tidak akan dijual dengan harga di bawah 50 juta euro. Mungkin saja Stuttgart akan luluh saat ada penawaran lebih dari itu. Siapa yang tahu. 


Calon rising star kedua adalah Lucas Hernandez, bek kiri utama Prancis di Rusia 2018. Seperti Pavard, Hernandez pun piawai dalam bertahan dan menyerang. Dalam laga final tadi malam, sosok Hernandez beberapa kali terlihat meneror pertahanan Kroasia.

Seperti namanya, Hernandez punya akar Spanyol. Ayahnya, Jean-Francois Hernandez, punya darah Spanyol dan sempat bermain di Compostela. Hernandez pindah ke Spanyol pada usia 4 tahun mengikuti sang ayah yang berkarier di Negeri Matador.

Hernandez menghabiskan hampir seluruh hidupnya di Spanyol. Bahkan seluruh karier sepakbolanya terjadi di Spanyol dengan bergabung di tim junior Atletico Madrid pada usia 11 tahun.

Hernandez mulai naik ke tim senior pada 2014 kala berusia 18 tahun. Sejak itu, pemuda 22 tahun tersebut sudah membukukan 53 penampilan bagi Atleti.

Meski menghabiskan hampir seluruh hidupnya di Spanyol, Hernandez tetap memilih Prancis sebagai negaranya. Walau dia hanya tinggal di Prancis sampai berusia 4 tahun.

“Saya tahu orang-orang membicarakan pilihan saya, dan itu sudah final. Saya pilih Prancis. Saya bangga mengenakan seragam biru dan selama di lapangan, saya bisa menjamin saya akan membela seragam ini sampai mati,” tegas Pavard, mengutip goal.com.

Dengan penampilan impresif di Piala Dunia, klub-klub besar Eropa pun akan mengantre untuk berusaha mendapatkan jasa Hernandez. Manchester City dan Arsenal dikabarkan tertarik merekrutnya.

Transfermarkt menilai valuasi pasar Hernandez di 35 juta euro (Rp 589,2 miliar). Namun sepertinya untuk mengeluarkan Hernandez dari Wanda Metropolitano butuh uang yang lebih banyak dari itu.

Pasalnya, tahun lalu Hernandez baru menandatangani perpanjangan kontrak dengan Atleti hingga 2022. Klausul pelepasan (release clause) Hernandez dipatok di 100 juta euro (Rp 1,68 triliun). Bila ada klub yang berani menebus dengan harga itu, maka Hernandez akan menjadi bek termahal di dunia menggusur posisi Virgil Van Dijk yang diboyong Liverpool dari Southampton dengan mahar 75 juta poundsterling (Rp 1,43 triliun).

Pavard dan Hernandez sukses menjadikan Piala Dunia sebagai ajang ‘pemasaran’. Dengan performa yang ciamik, bukan tidak mungkin mereka akan direkrut oleh klub lain dengan bayaran yang lebih mahal.

TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular