Rupiah Bergejolak, Pendapatan Importir Indonesia Tergerus

Gita Rossiana, CNBC Indonesia
12 July 2018 17:33
Sektor usaha yang mengandalkan barang impor terkena dampak biaya produksi.
Foto: REUTERS/Willy Kurniawan/File Photo
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menilai, pelaku usaha mulai merasakan dampak dari adanya gejolak nilai tukar. Hal ini ditunjukkan melalui upaya pelaku usaha mengakomodir nilai tukar melalui penurunan marjin keuntungan.

Direktur Eksekutif Departemen Statistik BI Yati Kurniati mengatakan, upaya menekan marjin ini dilakukan agar mereka bisa bertahan di tengah pelemahan rupiah. "Kalau tidak mengubah harga, untuk tetap survive ya menekan marjin keuntungan,"ujar dia di Bank Indonesia, Kamis (12/7/2018).

Adapun sektor industri yang mulai terkena dampak dari gejolak pelemahan rupiah ini adalah sektor yang memiliki nilai impor tinggi. Sektor industri ini khawatir biaya produksinya bisa meningkat karena gejolak nilai tukar sehingga menekan marjin keuntungannya.

"Mereka belum mengubah harga jual dari produksi, tapi menjual marjin, jadi mereka tidak mau sampai rugi, sehingga mereka (sektor yang impornya tinggi) terus berhati-hati dengan nilai tukar,"ujar dia.

Dalam hal ini, menurut Yati, BI sebenarnya memiliki survei nilai tukar yang bisa mengindikasikan dampak pergerakan nilai tukar terhadap keputusan pelaku usaha. Namun sayangnya, Yati tidak bisa merinci besaran rupiah yang bisa diakomodir oleh pelaku usaha.

"Di level tertentu memang akan mempengaruhi keputusan pelaku usaha untuk menaikkan harga jual atau tidak, keputusan investasi atau tidak. Ada batasan nilai tukar sampai batas berapa yang bisa diakomodir oleh dunia usaha. Kami lakukan ini untuk menjaga supaya dunia usaha tetap berjalan,"ungkap dia.

Di sisi lain, terkait dengan akses kepada permodalan,selain kepada modal sendiri dan perbankan, pelaku usaha juga bisa mendapatkan pendanaan dari penerbitan surat berharga. Yati menilai, pelaku usaha akan memperhitungkan dampaknya kepada usahanya, apakah lebih baik menggunakan modal sendiri ataukah menghimpun dana dari pasar modal.
(dob) Next Article Rupiah Kehilangan Taji di Hadapan Greenback

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular