Rupiah Kehilangan Taji di Hadapan Greenback

Jakarta, CNBC Indonesia - Sempat perkasa pada pekan lalu, rupiah tersungkur, dan kembali berada di atas level 14.500 per dolar Amerika Serikat. Rupiah pun menjadi mata uang dengan performa terburuk kedua di Asia. Pelemahan ini terjadi di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi Amerika Serikat dan dunia. Sentimen positif dari dalam negeri datang dari naiknya cadangan devisa sepertinya tidak kuat menahan pelemahan rupiah.

Lalu bagaimana Bank Indonesia menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah tekanan global tersebut? Simak wawancara lengkap CNBC Indonesia dengan Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Nanang Hendarsah dalam video berikut ini.