China: AS 'Membully', Awas Ada Tindakan Balasan!

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
11 July 2018 19:59
Dalam penyataannya, pihak kementerian menyebut tindakan AS
Foto: Infografis, Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - China menyebut Amerika Serikat (AS) melakukan perundungan (bullying) dan memperingatkan akan menyerang balik setelah pemerintahan Presiden AS Donald Trump merapkan tarif 10% ke produk China senilai US$200 miliar (Rp 2.875 triliun).

Kementerian Perdagangan China pada hari Rabu (11/7/2018) mengatakan "terkejut" dan akan protes ke Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO), tetapi tidak mengatakan akan membalas dengan cara seperti apa. Dalam penyataannya, pihak kementerian menyebut tindakan AS "sangat tidak bisa diterima".

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China menyebut ancaman Washinton sebagai "tipikal perundungan" dan berkata China memerlukan serangan balik demi melindungi kepentingannya.

"Ini adalah pertarungan antara unitelarism dan multilateralsm, proteksionisme dan perdagangan bebas, kekuatan dan aturan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying dalam paparan rutin hari Rabu, dilansir dari CNBC International.

Beijing sudah berkata akan melawan balik tindakan peningkatan tariff Washington, termasuk melalui "tindakan kualitatif". Bisnis-bisnis AS di China khawatir ancaman itu bisa memiliki banyak arti, mulai dari peningkatan pemeriksaan sampai penundaan persetujuan investasi, bahkan boikot konsumen.

China juga akan membatasi kunjungan wisatawan China ke AS, yang sebuah media bisnis negara sebut bernilai $115 miliar, atau mengurangi beberapa kepemilikan surat utang AS, kata Iris Pang selaku Ekonom Area China di ING Hong Kong dalam sebuah catatan.

Produk senilai $200 miliar jauh melampaui total nilai barang yang China impor dari AS, yang berarti Beijing harus memikirkan cara-cara kreatif untuk merespon tindakan ini.

Pada hari Selasa (10/7/2018), pejabat AS mengeluarkan sebuah daftar berisi ribuan produk impor China yang ingin pemerintah Trump serang dengan tarif. Produk yang tertera di dalam daftar itu termasuk puluhan produk makanan, serta tembakau, bahan kimia, batu bara, baja dan aluminium, sehingga memicu kritik dari sejumlah kelompok industry AS.

Daftar itu juga memasukkan produk konsumen yang berkisar dari ban mobil, mebel, produk kayu, tas tangan dan koper, makanan anjing dan kucing, sarung tangan baseball, karpet, pintu, sepeda, alat ski, tas gold, tisu toilet dan produk kecantikan.

"Selama setahun, pemerintahan Trump sudah dengan sabar mendesak China untuk menghentikan praktik [dagang] tidak adil, membuka pasar, dan terlibat dalam kompetisi pasar yang sebenarnya," kata Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer saat mengumumkan rencana tarif tersebut.

"Bukannya membahas kekhawatiran utama kami, China mulai membalas ke produk-produk AS [...] Tidak ada pembenaran untuk tindakan seperti itu," katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.

Pekan lalu, Washington menerapkan tarif 25% terhadap barang impor China senilai $34 miliar, dan Beijing segera meresponsnya dengan tarif serupa ke barang impor AS dengan nilai yang sama. Kedua belah pihak sama-sama merencanakan tarif terhadap produk senilai $16 miliar, sehingga total produk yang terserang perang tarif adalah $50 miliar.
(hps) Next Article Apple dan Fitbit Terkenda Dampak Perang Dagang Trump

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular